Pemalang Kembali Terendam, Bupati Minta OPD Responsif

Advertisement

PEMALANG (PUSKAPIK)– Banjir yang kembali menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Pemalang mengundang keprihatinan. Terkait hal ini, Bupati Pemalang, Dr H Junaedi SH MM, menginstruksikan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lebih tanggap dan responsif.

“Saya instruksikan kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat. Siaga penuh 24 jam, jangan sampai lengah. Hal ini penting mengingat cuaca yang ekstrem dan curah hujan masih tinggi,” kata Junaedi kepada Puskapik, Senin (24/2/2020) di sela-sela pantauan banjir di wilayahnya.

Junaedi menambahkan, OPD yang berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Rumah Sakit. Sedangkan instansi lain yang terkait yaitu TNI, Polri, SAR, PMI dan segenap relawan bencana.

“Semua komponen masyarakat untuk waspada. Ini menjadi tanggung-jawab kita bersama untuk sama-sama peduli dan gotong-royong membantu masyarakat yang kesulitan,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi dan penanganan, bupati meminta OPD segera mengintervarisir dampak dari bencana banjir yang terjadi. “Segera lakukan normalisasi sungai dan perbaikan drainase agar banjir bisa diminimalisir,” tegasnya.

Permintaan senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD Pemalang, Fahmi Hakim. Ia mendesak OPD terkait untuk segera memperbaiki secara total drainase di Kota Ikhlas.

“Kami mendesak agar segera diambil langkah cepat. Paling utama dan segera adalah normalisasi sungai dan perbaikan drainase. Benahi secara benar, jangan sampai asal-asalan,” kata Fahmi.

Terkait banjir yang terus menerjang wilayah Pemalang, Komisi B kata Fahmi, akan segera memanggil OPD terkait, khususnya Dinas PU untuk dimintai penjelasan. “Kami akan panggil OPD terkait, secepatnya agar penanganan banjir di Pemalang dilakukan secepat mungkin,” tandasnya.

BACA JUGA PAGI INI PEMALANG LUMPUH

Seperti diberitakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Pemalang sejak Senin (24/2/2020) dinihari hingga pagi, memicu sejumlah titik terendam. Tak hanya merendam pemukiman warga, aktivitas belajar belajar mengajar terpaksa juga diliburkan akibat air menggenangi ruang kelas.

Banjir merendam pemukiman warga, kantor pemerintahan, sekolah, hingga area umum lainnya. Sejumlah jalan protokol juga tidak luput dari rendaman banjir yang ketinggiannya bervariasi, mulai mata kaki hingga setinggi paha orang dewasa. Akibatnya, jalan macet karena kendaraan terpaksa melaju pelan, bahkan tidak jarang kendaraan mogok, baik roda dua maupun roda empat. (KN)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!