Nasib Perajin Bambu di Dukuhsalam Tegal, Plafon Anyaman Bambu Tergantikan Plafon PVC
- calendar_month Jum, 12 Sep 2025


“Keterbatasan fisik yang hanya memiliki satu tangan tidak menghalangi semangat dan kegigihan saya menjalani usaha ini. Bahkan untuk pengiriman menggunakan mobil ataupun sepeda motor saya masih bisa menyetir sendiri menggunakan satu tangan. Bongkar muat bambu, pasang gazebo, anyaman, mengantar ke konsumen semuanya masih bisa saya kerjakan sendiri,” ungkap Indra.
Pemasaran produk bambu milik Indra tidak hanya di wilayah Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes saja, tapi sudah keluar provinsi seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Sedangkan pengiriman keluar negeri masih bertahap dengan mengirim sampel atau contoh produk besek untuk tempat makanan ke Singapura.
Produk yang konsumen pesan di tempat Indra beragam, tapi yang paling banyak plafon, saung, gazebo, suvenir, lampu hias untuk xafe, rumah makan dan tempat wisata. Adapun untuk harga jual yang ditawarkan Indra sesuai dengan volume bambu yang dipesan.
“Harga antara Rp 100 ribu sampai dengan Rp 5 juta tergantung volume ukuran,” ujar Indra.
Ketika volume bambu yang dipesan semakin besar maka harga sudah pasti lebih mahal, tapi semakin kecil volume bambu yang dipesan maka harga lebih murah.
Harga paling murah seperti produk keranjang hampers dari Rp5 ribu sampai Rp15 ribu per pcs.
Kemudian produk anyaman per meter Rp 100 ribu, gazebo ukuran 2×2 meter bisa sampai Rp5 juta per unit, lampion harga Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per buah.
“Berbicara omzet di tempat, saya tidak pasti bergantung banyak sedikitnya pesanan. Tapi rata-rata per bulan bisa Rp 50 juta bahkan kalau sedang banyak pesanan bisa sampai Rp 300 juta per bulan. Kondisi sekarang ya alhamdulillah tetap disyukuri tapi masih kisaran Rp50 juta sampai Rp70 juta kadang naik Rp100 juta per bulan. Omzet sekarang ini jauh jika dibandingkan awal saya merintis paling pemasukan Rp10 juta sampai Rp15 juta per bulan,” jelas Indra.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia