Pemprov Jateng Perluas Kerja Sama dengan Australia, Ahmad Luthfi: Investasi Jadi Fokus Utama
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi berjabat tangan dengan CEO dan Founder IndOz Australia, David Widjaja, di ruang kerjanya, Kamis, 28 Agustus 2025. (dok)

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan, peningkatan investasi dari pengusaha Australia di Jawa Tengah memang menjadi salah satu prioritas. Australia masih berada di peringkat ke-31 negara yang berinvestasi di Jawa Tengah. Dalam lima tahun terakhir, investasi tertinggi ada pada periode semester I tahun 2025, sebesar Rp 24,584 miliar.
“Saya sudah bertemu Dubes Australia, Beliau bilang kalau beberapa perusahaan sudah ekplorasi di Batam dan Riau. Kenapa tidak di Jawa Tengah, karena di sini masih kecil investasinya. Maka kami akan tawarkan kawasan industri ke investor Australia, akan saya bawa ke sana,” kata Ahmad Luthfi didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sujarwanto Dwiatmoko, dan Kepala DPMPTSP, Sakina Rosellasari.
Realisasi Investasi Australia berdasarkan sektor paling besar adalah perdagangan dan reparasi, pertambangan, industri karet dan plastik, serta industri lainnya dan jasa lainnya. Perusahaan Australia dengan nilai investasi terbesar selama periode tahun 2021-2025 semester I antara lain Indomus Trading Solutions (Perdagangan dan reparasi) di Kota Semarang; Alexis Pradana Mineral (Pertambangan) di Kabupaten Wonogiri; dan Boyz Entertainment Program (Jasa Lainnya) di Kabupaten Sukoharjo.
Sakina menambahkan, terkait peluang investasi pengolahan susu, di Jawa Tengah sudah ada pabriknya tetapi suplai susu mentah masih sedikit. Beberapa daerah seperti Batang dan Temanggung sudah berkomitmen untuk membuka peternakan sapi guna mendukung pasokan susu.
“Kita sedang menyusun perencanaan untuk peternakan susu sapi, lokasi di Batang. Kebutuhan susu di Jawa Tengah kurang sekitar 180 ribu ton lebih. Material susu (mentah) masih kurang, pabrik sudah ada,” kata Sakina. **
- Penulis: Kustiawan
- Editor: Nia