Pemimpin Substansial: Jalan Sunyi Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Jawa Tengah
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025


Ridwan Kamil (Jabar, 2018–2023) pun punya aspek substansial. Di balik sosok populernya di media sosial, banyak kebijakan konkret seperti revitalisasi desa, program “u”, dan digitalisasi birokrasi.
Luthfi-Taj Yasin lebih mendekati tipe “diam tapi substansial”—gaya yang jarang menonjol di media, tetapi ditopang data capaian konkret.
Evaluasi dan Catatan Ke Depan
Meski capaian awal cukup progresif, survei Kompas memberi catatan: kepuasan publik rendah terhadap infrastruktur jalan dan ketersediaan lapangan kerja. Keduanya memang isu strategis.
Perbaikan jalan baru bisa digenjot lewat APBD Perubahan, sehingga dampaknya mungkin baru terlihat akhir 2025. Sementara investasi padat karya, meski menyerap banyak tenaga kerja, harus dibarengi strategi diversifikasi agar tidak rawan PHK massal.
Tantangan ke depan bukan hanya menjaga laju pengentasan kemiskinan dan memperbaiki infrastruktur, tetapi juga mengomunikasikan hasil kerja. Sebab dalam politik demokratis, substansi tanpa legitimasi publik bisa kehilangan daya dukung.
Jawa Tengah kini menjadi laboratorium menarik untuk menguji tesis: apakah pemimpin substansial mampu bertahan dalam iklim politik yang sering mengutamakan popularitas?
Luthfi-Taj Yasin punya modal awal yang cukup menjanjikan. Tinggal bagaimana mereformula komunikasi publik yang lebih inovatif. Ini sangat perlu dilakukan agar rakyat tidak hanya merasakan manfaat kebijakan, tetapi juga tahu siapa yang bekerja di baliknya.
Dengan begitu, substansi bertemu dengan legitimasi, dan popularitas tidak lagi sekadar soal wajah yang dikenal, melainkan kepercayaan yang diakui. **
- Penulis: puskapik