Akhir Hayat Bupati Pemalang Kyai Makmur, Gugur Ditembak Tentara Belanda
- calendar_month Jum, 15 Agu 2025


Keduanya lalu dibelokkan ke utara, tepat di depan sebuah kantor yang kini menjadi Polres Pemalang. Mereka melewati persawahan hingga rel kereta tebu (kini Jalan Lingkar Luar Pemalang) yang sepi dan belok ke barat sekitar 200 meter di wilayah yang terkenal dengan sebutan Grogolan.
Di tempat itulah, Kyai Makmur dan adiknya, Romdhon, dieksekusi tentara Belanda. Peluru-peluru tentara Belanda menembus tubuh Kyai Makmur dan Romdhon. Setelah keduanya tewas tergeletak, pasukan Belanda kemudian bergerak ke barat menuju markasnya yang berada di kota Pemalang.
Seorang warga yang tengah menggembala ternak di sekitar tempat penembakan Kyai Makmur, lantas segera melaporkannya ke keluarga Kyai Makmur di Taman. Begitu pula Dulgani, warga Asemdoyong, Kecamatan Taman yang secara kebetulan, lewat di jalan tempat Kyai Makmur dan adiknya ditembak langsung menemui keluarga Kyai Makmur di Pelutan.
Dulgani bahkan membatalkan acaranya sendiri demi menyampaikan kabar duka itu kepada keluarga Kyai Makmur. Keluarga Kyai Makmur kemudian menyuruh Makmun dan Makin adik kandung Kyai Makmur membawa dua katil (keranda) bersama delapan orang lainnya ke lokasi penembakan.
Beberapa anggota keluarga yang lain di antaranya Mutamad Arghubi, kakak sepupu Kiai Makmur, dan Makdum, adik kandung Kiai Makmur, berangkat menuju Pemakaman Pagaran untuk mempersiapkan segala sesuatunya seperti menyiapkan liang lahat untuk melaksanakan pemakaman Kyai Makmur dan adiknya Romdhon.
Sementara itu, usai mendengar berita pembunuhan Kiai Makmur dan adiknya Romdhon, sekitar pukul 12.00 WIB siang keluarga istri Kyai Makmur di antaranya Jazuli Agus, adik ipar Kyai Makmur, langsung datang ke lokasi. Tak berpikir panjang, Jazuli yang waktu itu baru pulang dari sawah dengan berpakaian seadanya langsung menuju ke tempat kejadian.
- Penulis: puskapik