JMSI Batang-Pekalongan Kecam Israel: Tewasnya Jurnalis di Gaza Adalah Serangan terhadap Kebenaran
- calendar_month Sel, 12 Agu 2025


“Jangan sampai situasi seperti ini menimpa jurnalis kita di Indonesia,” tegas Ujie.
Ujie juga menyerukan seluruh organisasi pers nasional untuk tidak tinggal diam, melainkan mengambil peran aktif dalam menggalang petisi kemanusiaan dan solidaritas global guna menghentikan serangan terhadap jurnalis.
JMSI menilai, kolaborasi lintas negara sangat penting untuk memperkuat perlindungan bagi pekerja media di wilayah rawan.
Selain mengecam pembunuhan terhadap jurnalis, JMSI juga mengutuk keras praktik kelaparan massal yang diterapkan Israel terhadap warga Gaza, termasuk jurnalis. Dimana Israel memblokade total pangan, listrik, dan akses informasi dinilai memperburuk penderitaan warga sipil.
Berdasarkan data Kementerian Informasi Palestina per-18 Juli 2025, sedikitnya 228 jurnalis telah gugur sejak agresi terbaru dimulai, mayoritas saat sedang melaksanakan tugas jurnalistik.
“Bayangkan, mereka melaporkan kejahatan kemanusiaan di tengah kehancuran total, namun kini juga harus berjuang untuk bertahan hidup. Ini adalah kejahatan terhadap jurnalisme itu sendiri,” ujar Ujie.
Menurut JMSI, tragedi yang menimpa jurnalis di Gaza adalah momentum moral untuk menyerukan kepedulian global terhadap kebebasan pers dan hak hidup pekerja media. “Serangan ini bukan hanya menyerang individu, tetapi juga menyerang kebenaran itu sendiri,” kata Ujie.
JMSI mengajak seluruh elemen masyarakat, media, dan organisasi internasional untuk meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel, agar mematuhi hukum humaniter internasional yang melindungi jurnalis dan warga sipil.
- Penulis: puskapik