PUSKAPIK.COM, Brebes – Ketua Pengurus Pusat Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3), Jamaludin Surya Hadikusuma, mengkritik keras Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Kabupaten Brebes yang mangkrak sejak tahun 2008. Padahal, BLK ini sangat strategis untuk melatih tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri di Brebes.
“Banyak industri berdiri, tapi sayang BLK milik Pemda sampai sekarang terbengkalai tanpa pengelola dan dana yang memadai. Ini sangat disayangkan,” tegas Jamaludin saat Konferensi Cabang B2P3 Brebes di D’Angklo, Sabtu (9/8).
Jamaludin menambahkan, BLK yang berfungsi optimal bukan sekadar tempat pelatihan, tapi juga investasi masa depan tenaga kerja Brebes agar mandiri, profesional, dan siap bersaing. Membiarkan BLK mangkrak sama dengan membiarkan peluang besar hilang dan memperlebar jurang ketimpangan kompetensi tenaga kerja lokal.
“Untuk itu, pemerintah daerah perlu mengaktifkan kembali BLK sebagai pusat pelatihan kompeten sekaligus mereformasi pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan industri. Perlu pengelola yang kompeten, penguatan kelembagaan, serta kerja sama strategis dengan dunia usaha. Tidak hanya fokus pada industri pabrik, tapi juga kewirausahaan dan sektor lain,” ujarnya.
Menurutnya, masalah BLK yang mangkrak bukan satu-satunya kendala. Dalam sidak Komisi II DPRD Brebes ke PT Gold Emperor Indonesia pada 5 Agustus 2025, terungkap ironi lain bahwa pengangguran tetap tinggi bukan karena kekurangan lapangan kerja, melainkan karena ketidaksiapan tenaga kerja lokal.
Dimana, Kepala Dinas Perinaker, Warsito Eko Putro, dan Ketua Komisi II DPRD Brebes, Tobidin, mengungkap bahwa banyak lulusan SMK dan SMA tidak memiliki keterampilan dasar sesuai kebutuhan industri. Data menunjukkan 37% warga Brebes hanya berpendidikan hingga SD.
“Akibatnya, lulusan bingung harus berbuat apa setelah sekolah dan sulit bersaing di pasar kerja,” ungkap Jamaludin.
Ia menegaskan, jika pendidikan dan pelatihan tidak diperbaiki, seberapa pun banyak pabrik berdiri, pengangguran akan terus membengkak. Ini bukan hanya soal menyediakan tenaga kerja siap pakai, tapi juga mencetak generasi yang kreatif, mandiri, dan siap berkontribusi dalam kemajuan daerah.
“Pendidikan dan pelatihan yang kuat adalah kunci agar Brebes tidak hanya menjadi kota industri, tapi juga kota dengan sumber daya manusia berkualitas yang mampu menghadapi tantangan masa depan,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Brebes, Wahyudin Noor Aly, dalam sambutannya mengajak jajaran pengurus B2P3 Brebes serta perwakilan PAC Pemuda Pancasila dari berbagai kecamatan untuk lebih kreatif membuka usaha mandiri.
“Jangan terlalu berharap kepada pemerintah. Kita harus kreatif membuka sektor usaha sendiri,” ujar Wahyudin yang didampingi Sekretaris Albert Tambunan dan Wakil Ketua I Endang Yuniarti.
Sementara itu, Azmi A. Majid yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Cabang B2P3 Kabupaten Brebes periode 2025–2029 menegaskan akan membangun kepengurusan yang solid dan bekerja nyata. Azmi meminta dukungan semua pihak, termasuk PAC PP agar program berjalan maksimal.
Permintaan dukungan tersebut didasari kesadaran bahwa keberhasilan program B2P3 tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi seluruh elemen, baik pengurus, anggota, maupun masyarakat luas. **
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
