Batang  

Pemkab Batang Antisipasi Konflik Ormas Pascabentrokan Pemalang

PUSKAPIK.COM, Batang – Pemerintah Kabupaten Batang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan sosialisasi antisipasi potensi konflik antar organisasi masyarakat (ormas) di Kafe Penarak, Desa Cepokokuning, Kabupaten Batang, Selasa (5/8/2025).

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif menyusul bentrokan antara Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dengan Front Persaudaraan Islam (FPI) di Pemalang beberapa waktu lalu.

Bentrokan kedua ormas tersebut terjadi saat acara pengajian yang dihadiri Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, pada Rabu (23/7/2025) malam.

Insiden ini mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka dan memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik ke daerah lain.

Strategi Pentahelix untuk Cegah Konflik

Kepala Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata menekankan, pentingnya mengikuti perkembangan situasi nasional untuk mengantisipasi dampaknya di tingkat daerah.

“Jadi kita akan mengikuti tren ya, perkembangan tingkat nasional itu akan berpengaruh pada tingkat daerah. Kalau di tingkat nasional ada kejadian, kita di tingkat daerah itu sifatnya antisipasi, jangan sampai itu terjadi di tingkat daerah,” jelasnya.

Dalam penanganan potensi konflik, Pemkab Batang menerapkan pendekatan pentahelix yang melibatkan semua elemen masyarakat.

“Potensi-potensi itu tujuannya mengantisipasi perlu pentahelix, tanggung jawab antara anak bangsa. Kalau kami metodenya seperti itu, bukan tanggung jawab pemerintah atau polres atau Kodim tapi semua anak bangsa yang ada di Kabupaten Batang,” terangnya.

Deteksi Dini dan Monitoring Berkelanjutan

Agung Wisnu mengakui bahwa, potensi gesekan antar ormas dapat muncul kapan saja, sehingga diperlukan upaya deteksi dini yang efektif.

Menurutnya, konflik yang muncul ke permukaan seringkali merupakan akumulasi dari permasalahan yang tidak terselesaikan di tingkat bawah.

“Potensi-potensi gesekan antar ormas itu sendiri kan, bisa saja muncul kapan saja maka harus ada upaya meredam dan mendeteksi dini,” tuturnya.

Pihaknya akan terus menyampaikan konsep kebangsaan Indonesia dan memantau perkembangan situasi baik di tingkat nasional maupun daerah secara berkelanjutan.

Kedua Ormas Berseteru Hadir di Batang

Menariknya, kedua ormas yang berseteru di Pemalang ternyata juga memiliki keberadaan di Kabupaten Batang.

Agung Wisnu mengonfirmasi bahwa PWI LS telah terdaftar secara organisasi, sementara kelompok lainnya belum mendaftarkan diri secara formal namun tetap memiliki anggota dari mantan-mantan FPI.

“Ya, ada. Tapi secara organisasi yang ada di PWI LS nya, kalau yang satu yang nggak secara organisasi belum mendaftarkan tapi tetap ada anggotannya karena mantan-mantan FPI,” tegasnya.

Kesbangpol Batang mencatat terdapat sekitar 197 ormas berbadan hukum yang terdata, sementara yang tidak terdata mencapai 97 organisasi.

Kapolres Batang juga telah mengundang kedua kelompok yang terlibat konflik di Pemalang untuk berkomitmen menjaga keamanan di Batang secara bersama-sama. **

Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!