PUSKAPIK.COM, Brebes – Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma mendatangi Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Senin (4/8), untuk meminta pendampingan strategis dalam pengambilan kebijakan pembangunan infrastruktur dan tata kelola anggaran daerah.
Dalam audiensi tersebut, Paramitha secara khusus menyampaikan rencana pembangunan Jalan Poros Kubangsari–Dukuh Wangon, yang selama ini diajukan oleh pihak swasta, yakni PT Shyang Tah Jyun (STJ). Jalan ini menjadi akses utama menuju kawasan industri dan permukiman baru di Kecamatan Ketanggungan.
Tak ingin kebijakan strategis itu menimbulkan potensi penyimpangan, Bupati meminta arahan langsung dari KPK. “Kami tidak ingin ada satu pun kebijakan strategis yang luput dari prinsip transparansi dan akuntabilitas,” ujar Paramitha saat ditemui wartawan, Selasa, (5/8/2025) di kediamannya.
Menanggapi permintaan tersebut, KPK melalui Satgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah Jawa Tengah dan DIY memberikan tiga rekomendasi utama kepada Pemkab Brebes:
1. Koordinasi dengan ATR/BPN
Pemkab diminta segera menjalin koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk memastikan status lahan serta kesesuaian rencana tata ruang di kawasan Kubangsari dan sekitarnya.
2. Jangan Pakai APBD untuk Jalan Kawasan Industri
KPK menekankan bahwa pembangunan jalan menuju kawasan industri sebaiknya tidak dibebankan ke APBD. Dana publik tak seharusnya digunakan untuk infrastruktur yang secara langsung menguntungkan pihak swasta. Selain berisiko menimbulkan konflik kepentingan, proyek semacam ini juga bukan prioritas anggaran mendesak.
3. Bentuk Tim Kajian Aset Daerah
Pemkab diminta membentuk tim lintas sektor untuk mengkaji potensi pemanfaatan aset-aset daerah di sekitar Desa Kubangsari agar lebih produktif dan berkelanjutan.
Selain membahas soal pembangunan jalan, Paramitha juga melaporkan upaya efisiensi belanja daerah kepada KPK. Ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi dan Optimalisasi Belanja Pemerintah Daerah.
“Kami sedang menata ulang program agar tepat sasaran dan efisien, khususnya untuk mendukung program kerja Bupati dan Wakil Bupati,” katanya.
Paramitha menegaskan bahwa kunjungan ke KPK bukan untuk mencari perlindungan atau intervensi, melainkan bentuk komitmen membangun sistem pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Kehadiran KPK adalah bagian dari ikhtiar kami menjadikan Brebes sebagai kabupaten yang berintegritas. Kami ingin setiap kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat,” tegasnya. **
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
