Ahmad Luthfi: Kita Bergerak Bersama agar Tak Ada Lagi Miskin Ekstrem di Jawa Tengah
- calendar_month Sen, 4 Agu 2025


Intervensi konvergensi ini memadukan berbagai program mulai dari bantuan sosial dan PKH, perbaikan RTLH yang terhubung dengan layanan kesehatan, hingga program pendidikan yang melibatkan dinas-dinas terkait.
“Tugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas adalah melakukan pengawasan, pengecekan, dan final check, terhadap data kemiskinan di wilayahnya, lalu menyusunnya menjadi data base yang terintegrasi dari desa hingga provinsi,” jelas Luthfi.
Data hasil pengecekan akan diolah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi melalui aplikasi terpadu yang dikelola Dinas Kominfo.
“Kerja sama seperti ini membuat penanganan kemiskinan ekstrem bisa dilakukan secara komprehensif. Evaluasi kita lakukan setiap bulan, supaya program ini terencana dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Pati memberikan operasional untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebesar Rp 300 ribu per bulan, ditambah Rp 200 ribu dari Pemprov, sehingga total Rp 500 ribu per bulan. PPL juga mendapat tambahan Rp 250 ribu per bulan.
Tahun ini, Pemprov mengalokasikan 995 unit RTLH untuk Pati dari total 17 ribu unit di Jawa Tengah. Bantuan ini akan diintegrasikan dengan program peningkatan pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, sehingga warga miskin ekstrem mendapatkan intervensi lengkap.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jawa Tengah turun dari 9,58% menjadi 9,48%, setara dengan 29,65 ribu jiwa.
Luthfi optimistis, bila model ini diterapkan di seluruh daerah, target menghapus kemiskinan ekstrem akan tercapai.
- Penulis: puskapik