Sabtu, 6 Sep 2025
light_mode

Ahmad Luthfi Tegaskan Insentif Guru Madin Viral di Demak Sudah Tersalurkan

  • calendar_month Sel, 22 Jul 2025

PUSKAPIK.COM, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan kepedulian terhadap Ahmad Zuhdi (63), guru madrasah diniyah (madin) di Demak yang sempat viral. Bentuk perhatian tersebut diwujudkan melalui pemberian insentif bagi pengajar keagamaan, yang rutin disalurkan untuk mendukung semangat mengajar di tengah berbagai keterbatasan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berkomitmen memperhatikan perjuangan para pengajar keagamaan, untuk membantu pemerintah menempatkan pondasi moral kepada para murid. Gubernur bahkan akan meningkatkan pemberian insentif pada tahun depan.

“Insentif ini sebagai salah satu instrumen yang didorong oleh pemprov. Namun, di tengah keterbatasan anggaran, membuat insentif yang diberikan belum bisa maksimal. Maka harus dibagi rata. Akan ditingkatkan kembali dan dianggarkan lagi di 2026,” tegas Ahmad Lutfhi.

Terpisah, Subkoordinator Sarana Pendidikan dan Keagamaan Biro Kesra Setda Jateng, Agung Priyono, mengatakan, Zuhdi adalah seorang penerima insentif pengajar agama yang digulirkan Pemprov Jateng.

Dijelaskan, karena ada insiden tersebut, Pemprov Jateng melakukan kajian terhadap pangkal masalah. Di samping itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kemenag Jawa Tengah, untuk mengonfirmasi data penerima, dan memastikan yang bersangkutan tetap menerima haknya. Hal itu karena, perbuatan yang dilakukan Zuhdi, bukan sebuah kesengajaan yang dilakukan berulang-ulang.

“Pak Ahmad Zuhdi menerima (insentif) mulai dari awal, dari tahun 2019. Pak Zuhdi sudah masuk dalam program penerima. Dari kasus ini, Pak Zuhdi tetap akan (mendapat) insentif tersebut karena kami pandang ini adalah satu kejadian yang miskomunikasi,” ungkap Agung, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025).

Tidak hanya itu, Agung menjelaskan, setiap penerima insentif pengajar agama juga didaftarkan dalam asuransi. Dalam hal ini, Zuhdi menerima asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan, untuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

Adapun, total insentif guru pengajar keagamaan yang diberikan senilai Rp 1.200.000, diberikan bertahap tiga kali dalam setahun. Total, di Jawa Tengah ada 230.830 penerima.

Penerima bukan saja berasal dari pengajar keagamaan Islam. Mereka pengajar keagamaan Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu juga menerima insentif serupa.

Pada 2025, jumlah pengajar keagamaan dari agama Islam yang menerima bantuan sejumlah 225.187 orang, dari agama Kristen 4.430 orang, agama Katolik 475 orang, agama Hindu 180 orang, agama Buddha 545 dan agama Konghucu 13 orang. Adapun, total anggaran yang diberikan sebesar Rp 277.046.000.000, termasuk operasional bagi petugas.

Pada termin pertama 2025 telah tersalur insentif pengajar keagamaan sejumlah Rp 92.332.000.000.

“Makanya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu hadir, bagi pengajar keagamaan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerja para pengajar keagamaan. Meskipun dihitung dengan imbalan yang diberikan, belum sesuai dengan jerih payah yang mereka lakukan. Tapi paling tidak inilah kepedulian Pemerintah Jawa Tengah, terhadap para pengajar keagamaan yang ada di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Selain insentif pengajar keagamaan, Provinsi Jawa Tengah di bawah komando Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, terus memperhatikan pendidikan agama. Satu di antaranya dengan program Pesantren Obah, yang memberi beasiswa kepada santri berkuliah di Luar Negeri.

Seperti ramai diberitakan Ahmad Zuhdi, pengajar madrasah diniyah asal Demak terseret insiden penamparan pada muridnya. Ia kemudian dimintai denda sebanyak Rp 25 juta.

Usut punya usut, kejadian bermula saat Zuhdi mengajar di kelas dan kepalanya terkena lemparan sandal. Zuhdi mengakui tindakannya, namun dia menyebut tamparan itu tidak dilakukan untuk melukai, melainkan sebagai bentuk teguran mendidik. Permintaan maaf pun telah disampaikan kepada orang tua murid.

Namun bulan berselang, ia didatangi oleh orang yang mengaku dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan meminta uang damai sebesar Rp 25 juta, dan berkata kasus tersebut telah dilaporkan kepada kepolisian.

Kejadian itu pun ramai diberitakan di berbagai laman pemberitaan dan kanal media sosial. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili Wagub Jateng Taj Yasin pun turun tangan, menemui Zuhdi dan memberi perlindungan serta edukasi. **

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lupa Padamkan Api Tungku, Rumah Warga Pulosari Pemalang Ludes Terbakar

    • calendar_month Rab, 4 Jan 2023
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Rumah Mu’id (62) warga Pulosari Kabupaten Pemalang ludes terbakar hebat setelah api dari tungku dapur rumah yang lupa ia matikan menyambar isi dapur dan menjalar hingga ke bagian belakang rumah. Musibah kebakaran yang menimpa rumah Mu’id di Dukuh Karangpoh RT 11 RW 3 Desa Pulosari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang itu terjadi pada […]

    Bagikan Ke Teman
  • Pemohon Isbat Nikah, Kebanyakan Warga Pemalang Selatan

    • calendar_month Jum, 6 Nov 2020
    • 141Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang-Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Pemalang tahun ini menerima 140 perkara pengajuan isbat nikah. Dari angka tersebut 134 terselesaikan, 1 perkara ditolak, 1 perkara diputus tidak bisa diterima, dan 4 perkara yang gugur. Juru bicara PA Pemalang, Sri Rokhmani, Jumat 6 November 2020 menyampaikan, dari jumlah tersebut terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya 100an […]

    Bagikan Ke Teman
  • KPU Pemalang Bagi-bagi Buku Pilkada 2024 yang Unik dan Bersejarah

    • calendar_month Sel, 29 Apr 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang membagi-bagikan buku dokumentasi hasil Pilkada 2024 ke seluruh kantor kecamatan, balai desa, serta balai kelurahan di Kabupaten Pemalang. Ketua KPU Kabupaten Pemalang, Agus Setiyanto, menyebut, total ada 14 kecamatan dan 223 desa/kelurahan di Kabupaten Pemalang yang dikirimi buku yang merangkum dokumentasi Pilkada Pemalang 2024 lalu itu. […]

    Bagikan Ke Teman
  • Roemah Makan Rakjat Pekalongan Berikan Makan Gratis untuk Warga

    • calendar_month Rab, 3 Feb 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Rumah makan di depan Masjid Walisongo, Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan menarik perhatian. Namanya Roemah Makan Rakjat (RMR), didirikan khusus menyediakan makanan gratis bagi siapa saja yang datang. Aksi berbagi di Roemah Makan Rakjat telah berlangsung sejak empat bulan terakhir. “Kami terinspirasi gerakan makan gratis yang […]

    Bagikan Ke Teman
  • PPKM Darurat, Ini Ruas Jalan yang Ditutup dan Disekat Polres Pekalongan

    • calendar_month Ming, 4 Jul 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Dengan diberlakukannya PPKM darurat di Jawa dan Bali 3-20 Juli 2021, Polres Pekalongan melakukan penyekatan dan penutupan jalan. Kapolres Pekalongan AKBP Darno, melalui Kasubbag Humas AKP Akrom, menyampaikan, penyekatan dan penutupan jalan di Kabupaten Pekalongan melibatkan TNI Polri sebanyak 30 personil. “Petugas ditempatkan di beberapa titik dan masing – masing terdapat sebanyak […]

    Bagikan Ke Teman
  • Anggotanya Dikeroyok, LBH Ansor Pemalang Desak Polisi Usut Pelaku

    • calendar_month Jum, 30 Okt 2020
    • 1Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor dan Lembaga Penyuluh dan Bantuan Hukum Nahdatul Ulama (LPBH NU) Kabupaten Pemalang, Jumat 30 Oktober 2020, mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang dialami oleh salah satu anggota LBH Ansor. Satu anggota LBH Ansor yang bernama Mufidi, dikeroyok sehingga mengalami luka di kepala dan harus […]

    Bagikan Ke Teman
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!
expand_less