Desa Wisata Cempaka Tegal Terapkan Pembayaran Nontunai QRIS
- calendar_month Ming, 16 Feb 2020

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Muhammad Taufik Amrozy (memegang mic) menyerahkan kode QRIS kepada Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Cempaka, Abdul Khayi, di Pasar Slumpring Desa Cempaka, Minggu siang (16/02/2020). FOTO/PUSKAPIK/WIJ

Menurut Taufik, penerapan transaksi nontunai memiliki sejumlah manfaat, di antaranya lebih efisen, cepat, dan aman dari kejahatan karena cukup menggunakan telepon seluler.‎ Dengan transaksi nontunai, anggaran yang dikeluarkan negara untuk mencetak uang juga bisa lebih dihemat karena kebutuhan uang tunai berkurang. Selain itu, juga mendorong peningkatan indeks government Indonesia karena dengan transaksi nontunai menjadi transparan dan controlable.
“Biaya cetak uang itu nilainya mencapai triliunan. Dengan kita noncash berarti menghemat kebutuhan uang cash,” katanya.
Taufik juga berharap penerapan QRIS di Desa Wisata Cempaka bisa semakin menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Respons positif dikemukakan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cempaka Abdul Khayi. Mantan Kepala Desa Cempaka ini mengatakan, pada hari pertama penerapan Minggu (16/02/2020), jumlah transaksi pembayaran yang menggunakan QRIS‎ mencapai sekitar 50 transaksi.
“Setelah diterapkan respons dari pengunjung bagus. Tanggung jawab kami selanjutnya adalah bagaimana kami terus menyosialiasikannya kepada pengunjung. Ke depan semoga lebih baik lagi,” ujarnya.
‎Afin (28), salah satu pengunjung Pasar Slumpring, mengatakan, penerapan QRIS untuk transaksi pembayaran sangat memudahkan terutama bagi pengunjung yang tidak membawa uang tunai.
“Perjalanan ke sini tadi nyari-nyari ATM nggak ada, uang di dompet juga tidak ada, aku bingung pakai apa. Untungnya sudah ada QRIS, jadi bisa langsung scan barcode pakai OVO,‎ dan dapat koin untuk transaksi,” ujarnya.(WIJ)
- Penulis: puskapik