10 Tahun Dana Desa Brebes: Tikus Anggaran, Jalan Berlubang Hingga Warga Melawan
- calendar_month Jum, 4 Jul 2025


“Perlu ada langkah persuasif dari pihak terkait baik pada aliansi masyarakat maupun Pemdes Pangebatan,” tulis salah satu sumber dalam laporan internal.
Tikus Raksasa di Kaliwlingi
Gelombang protes serupa terjadi sebelumnya di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, pada Selasa, 9 April 2025. Ribuan warga berdiri di halaman balai desa, membawa replika tikus raksasa bertuliskan “Uang Rakyat”.
“Kami muak! Sudah cukup! Kepala desa hanya menyenangkan orang dalam,” ujar Ahmad Safrudin, orator demo.
Warga menuntut Kepala Desa Suratno mundur karena dinilai tidak transparan dan mengabaikan kebutuhan mendesak desa seperti perbaikan jalan dan sanitasi.
12 Tuntutan Warga Sitanggal
Protes juga meledak di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, pada Minggu, 4 Februari 2025. Aksi damai berubah tegang setelah warga menyerahkan 12 tuntutan resmi, termasuk dugaan pungli, manipulasi bantuan sosial, proyek fiktif, serta ketertutupan Pemdes dalam pengelolaan Dana Desa.
“Kami tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan. Semua sudah diatur oleh lingkaran dalam,” tegas Sulastri, seorang ibu rumah tangga, saat orasi.
Keranda Kafan di Dukuhwringin
Puncak simbolik perlawanan terjadi di Desa Dukuhwringin, Kecamatan Wanasari, pada Minggu, 21 Januari 2025. Warga menggelar aksi sambil membawa keranda berbalut kain kafan putih, simbol matinya akuntabilitas desa.
Mereka mempertanyakan proyek Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp 700 juta yang tak kunjung terealisasi. Dalam audiensi, salah satu perangkat desa mengaku: “Rp 162 juta dari anggaran digunakan untuk honor kader dan operasional. Kami akui itu.”
- Penulis: puskapik