Jateng  

Jawa Tengah dan Fujian Sepakati Kerja Sama Penguatan Bidang Kelautan dan Perikanan

PUSKAPIK.COM, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Fujian, Tiongkok menjalin kerja sama di berbagai bidang.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Fujian, China, Lin Ruiliang, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 24 Juni 2024.

Salah satu sektor yang dikerja samakan adalah penguatan sektor kelautan dan perikanan serta mitigasi bencana kemaritiman. Kedua provinsi tersebut sama-sama memiliki potensi besar di sektor tersebut.

Untuk sektor kelautan dan perikanan perjanjian kerja sama ditandatangani Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Endi Faiz Effendi dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Fujian Yan Zhihuang.

“Hari ini kami kedatangan Wakil Gubernur Fujian dengan Wakil Wali Kota Zhangzhou untuk meneruskan sister province dengan Fujian yang sudah dilaksanakan sejak 2003,” kata Luthfi usai acara penandatanganan kerja sama.

Kerja sama itu, lanjut dia, terus ditingkatkan dengan berbagai program, di antaranya meliputi perekonomian, kelautan, dan pariwisata.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Endi Faiz Effendi menambahkan, kerja sama dengan Fujian ini terkait teknologi budidaya dan pengolahan produksi laut, kemudian pengembangan sumber daya manusia bidang perikanan, serta terkait mitigasi bencana bidang maritim.

“Ada juga kegiatan yang sifatnya untuk mengundang investasi di Jawa Tengah terkait dengan industri kelautan dan perikanan,” jelasnya.

Dibeberkan Endi,  pertumbuhan produksi hasil kelautan dan  perikanan di Jawa Tengah menunjukkan tren yang prositif dari tahun ke tahun, terutama dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

Tercatat produksi perikanan tangkap di Jateng dari tahun ke tahun antara lain tahun 2018 sebanyak 309.759 ton, tahun 2019 sebanyak 331.493 ton, tahun 2020 sebanyak 343.587 ton, tahun 2021s ebanyak 351.238 ton, tahun 2022 sebanyak 366.912 ton, tahun 2023 sebanyak 372.517 ton, dan tahun 2024 mencapai sekitar 379.124 ton.

Sementara produksi perikanan budidaya berkembang signifikan. Tahun 2018 mencapai 623.945 ton, tahun 2019 sekitar 656.738 ton, tahun 2020 sebanyak 668.402 ton, tahun 2021 sebanyak 693.116 ton, tahun 2022 mencapai 707.225 ton, tahun 2023 sebanyak 718.909 ton, dan tahun 2024 sekitar 732.480 ton. Adapun komoditas unggulan seperti  nila, lele, bandeng, udang vaname, dan  gurame.

Eskpor Jateng atas sektor tersebut juga tinggi selama lima tahun terakhir. Negara tujuan utama ekspor hasil kelautan dan  perikanan antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Komoditas utama untuk ekspor adalah cumi-cumi, rajungan, udang, dan ikan ayam-ayam. Di samping itu juga ada produksi garam yang sangat potensial di Jateng.

Adapun ekspor perikanan ke China pada 2024 mencapai 63.196,11 ton. Dengan komoditas seperti Ikan Kaca Piring, Ikan Kurisi, Cumi-Cumi, Sotong, Ikan Tengiri, Ikan Kakap, Tiram, Udang, Ikan Makrel dan Gurita. Bahkan, permintaan ekspor cumi sirip panjang (loligo pealei) dari Jawa Tengah ke China kurang lebih mencapai 95 ton dengan nilai Rp 18 Miliar.

“Jadi, selama ini China merupakan tujuan ekspor terbesar di Indonesia untuk olahan ikan, termasuk ikan segar,” ujar Endi,

Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang mengatakan, Fujian memiliki wilayah maritim yang lebih luas dibandingkan daratannya,  sehingga sangat kaya akan hasil produksi maritim. Usaha kemaritiman di sana juga memmproduksi hasil skala besar untuk kebutuhan pangan China. Begitu halnya dengan Jateng yang menjadi sister province dari Fujian selama 23 tahun.

“Fujian dan Jateng merupakan provinsi yang memiliki hasil kelautan yang sangat kaya. Oleh karena itu, saya ingin mengembangkan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Saya berharap kedua provinsi dapat mengembangkan kerja sama di berbagai aspek khususnya bidang kelautan perikanan,” katanya.

Fujian juga memiliki industri manufaktur sektor kalautan dan perikanan. Di antaranya industri kapal perikanan, termasuk kapal listrik penangkap ikan yang sudah dijual di Indonesia.

“Kami sangat berharap perjanjian yang ditandatangani hari ini segera terealisasi,” jelasnya. **

Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :

Loading RSS Feed
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!