SMP Negeri 13 Kota Pekalongan Jejak Sejarah Kolonial Menjadi Sekolah Unggulan
- calendar_month Sen, 16 Jun 2025


Tak hanya sebagai pusat pendidikan, sekolah ini juga pernah digunakan sebagai markas tentara Jepang pada masa pendudukan, menambah nilai historisnya yang kental.
“Pasca kemerdekaan, sekolah ini terus berkembang. Dari Sekolah Teknik Negeri dengan berbagai jurusan seperti Perkapalan, Listrik, dan Bangunan, kemudian berubah menjadi SLTP Keterampilan pada awal 1990-an. Transformasi besar terjadi pada tanggal 23 April 1994 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Wardiman Djojonegoro, yang menetapkan peralihan fungsi menjadi SMP Negeri 13. Tidak lama setelah itu, tepatnya pada 5 Oktober 1994, seluruh kegiatan belajar mengajar resmi dipindahkan ke lokasi saat ini di Jalan Jenderal Sudirman,” terangnya.
Menurutnya, bangunan depan yang kini digunakan sebagai ruang kepala sekolah, tata usaha, guru, kantin, dan olahraga masih mempertahankan kerangka aslinya.
Dengan nilai sejarah yang tinggi, pada tahun 2023, bangunan ini resmi ditetapkan sebagai cagar budaya Belanda.
“Dalam perjalanannya, SMPN 13 Pekalongan tidak hanya mempertahankan sejarah, namun juga terus berprestasi,”bebernya.
Di bawah kepemimpinan Yeti Eka Erawati, sekolah ini mengalami perkembangan baik dari segi kualitas pendidikan maupun fasilitas. Saat ini, tersedia 18 ruang kelas yang aktif digunakan.
Prestasi para siswa terus bermunculan dalam berbagai ajang lomba, baik akademik maupun non-akademik, menandakan bahwa semangat belajar dan daya saing siswa sangat tinggi.
Sekolah ini juga menjadi salah satu titik pantau dalam penilaian Adipura. Tidak heran jika kebersihan, ketertiban, dan keindahan lingkungan sekolah selalu menjadi perhatian utama.
- Penulis: puskapik




























