SMP Negeri 13 Kota Pekalongan Jejak Sejarah Kolonial Menjadi Sekolah Unggulan
- calendar_month Sen, 16 Jun 2025


PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Berdiri megah di Jalan Jenderal Sudirman No. 26 Kota Pekalongan, SMP Negeri 13 tak sekadar menjadi institusi pendidikan, melainkan juga saksi bisu perjalanan sejarah panjang bangsa ini.
Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Yeti Eka Erawati, saat ini, sekolah ini terus berbenah, berkembang, dan berprestasi tanpa meninggalkan akar sejarahnya yang telah tumbuh sejak hampir satu abad lalu.
Bangunan sekolah ini pertama kali berdiri pada tahun 1928, berawal dari Holland Ambachtschool, sebuah sekolah teknik pertukangan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Lokasi awalnya berada di gedung yang disebut “Gajah” di Jalan Karimunan, yang kini dikenal sebagai Jalan Salak.
Gedung itu dinamai demikian karena di sekitarnya terdapat patung-patung hewan besar yang mencolok, termasuk gajah.
“Inisiasi pendirian sekolah ini berasal dari catatan Residen Pekalongan kala itu, Johan Ernest Jasper, yang menilai bahwa sistem pendidikan yang sesuai dengan karakter masyarakat Pekalongan adalah pendidikan yang berbasis keterampilan dan kearifan lokal,”ucapnya, Senin (16/6/2025).
Dalam bukunya “Rasa Swarga Gapuraning Bumi”, sejarawan Bambang Adi Wahyu menuturkan bahwa Jasper menyarankan agar pendidikan di Pekalongan menyatu dengan kegiatan seperti berkebun, berolahraga, bermain, dan berdarmawisata, sehingga tidak kaku seperti model sekolah Barat pada umumnya.
Seiring meningkatnya jumlah peserta didik, lokasi sekolah kemudian dipindahkan ke Jalan Jenderal Sudirman yang kini menjadi lokasi tetap SMPN 13. Luas tanah sekolah mencapai 14.835 m², dengan luas bangunan 4.246 m².
- Penulis: puskapik