Pegiat Sejarah Dorong Agar Kisah Mbah Nur Walangsanga Pemalang Dinarasikan
- calendar_month Ming, 15 Jun 2025


Menurut Faizul, Mbah Nur wafat dalam usia lebih dari 100 tahun. Ia dikenal menyepi di hulu Kali Comal, jauh dari permukiman warga, dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki menyusuri pematang sawah.
Agus Setiyanto menilai sosok Mbah Nur perlu diteliti lebih lanjut secara ilmiah. Ia menyoroti belum jelasnya asal-usul nasab Mbah Nur serta perannya pada masa kolonial.
“Nama ‘Sayyid’ mengindikasikan kemungkinan keturunan Arab atau Persia. Barangkali ada arsip sejarah di Leiden yang bisa ditelusuri,” ujar Agus.
Ia juga mempertanyakan apakah Mbah Nur pernah terlibat perlawanan terhadap penjajahan, mengingat banyak ulama saat itu menjadi musuh Jepang maupun Belanda.
Diskusi berlangsung hingga larut malam dalam suasana hangat. PHD mendorong agar sejarah Mbah Nur didokumentasikan lebih serius agar tidak hilang ditelan zaman. **
- Penulis: puskapik