PUSKAPIK.COM, Brebes – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menunjukkan kepedulian pemerintah pusat dengan mengutus Nur Nadhifah untuk menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Sebagai utusan Khusus, Nur Nadhifah didampingi Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Daerah Tertentu, menyampaikan pesan empati dari Cak Imin kepada warga yang masih bertahan di hunian sementara. Dalam situasi seperti itu, menurutnya, negara hadir, dan tidak tinggal diam.
“Kami datang membawa amanah dari Pak Menko PM, agar bergerak cepat, berkoordinasi, dan memberikan dukungan nyata bagi masyarakat terdampak,” ujar Nur Nadhlifah, Jumat (6/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, momentum Idul Adha dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan kurban sebanyak 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang diserahkan langsung kepada perwakilan warga terdampak bencana tersebut. Selain itu, bantuan paket sembako untuk 139 KK terdampak.
Kemudian bantuan sosial dari Kementerian Sosial, juga daging kemasan dari Rumah Zakat. Sedangkan masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan akan mendapatkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari BPBD Jateng sebesar 15 juta.
Selain Kemenko PM sebagai koordinator utama, hadir dalam agenda tersebut Kemendes PDT, Pemerintah Kabupaten Brebes, Rumah Zakat, BNPB, hingga perwakilan Universitas Indonesia.
Bantuan ini, lanjut dia, diharapkan bukan hanya menjadi simbol solidaritas, tetapi juga pengingat bahwa kebersamaan dan kepedulian tetap hidup di tengah bencana.
Tak hanya itu, bantuan lain juga mengalir. Kementerian Sosial turut menyalurkan bantuan sosial, dan Rumah Zakat menyumbangkan daging kemasan untuk kebutuhan warga selama masa darurat. Kehadiran berbagai pihak, termasuk Kemendes PDT, Pemerintah Kabupaten Brebes, BNPB, serta akademisi dari Universitas Indonesia, menunjukkan sinergi yang kuat dalam penanganan pascabencana.
Diketahui, tanah bergerak yang terjadi beberapa waktu lalu telah merusak 135 rumah warga, serta menghancurkan fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, jalan desa, dan area persawahan.
Sebanyak 454 jiwa harus dievakuasi ke lokasi pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Sebagai bentuk pemulihan awal, warga yang rumahnya rusak juga akan menerima Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 15 juta dari BPBD Jawa Tengah.
Dalam suasana yang sarat makna itu, Nur Nadhlifah tampak tak hanya menjalankan tugas, tapi juga menyentuh hati warga. Sapaan hangat, dan doa bersama menjadi bagian dari kunjungan tersebut.
“Bantuan ini memang tak bisa menggantikan semua yang hilang. Tapi kami ingin warga tahu, bahwa mereka tidak sendiri. Kita akan terus berjuang bersama-sama,” pungkasnya. (**)
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
