Lahan Tidur 10 Tahun di Pekalongan Kembali Produktif
- calendar_month Rab, 14 Mei 2025


Kegiatan panen perdana ini disambut baik oleh Perwakilan Kelompok Tani Klidungan Degayu, Ahmad Solikhin. Ia mengungkapkan perjuangan panjang kelompoknya dalam melawan rob yang selama puluhan tahun menghambat produktivitas pertanian.
“Kami sudah puluhan tahun berjuang melawan rob. Awalnya hanya sepertiga lahan yang terdampak, tetapi lama-kelamaan rob makin masuk ke kampung dan rumah penduduk. Rob datang setiap sore dan surut pagi harinya,” ungkap Ahmad Solikhin.
Ia menjelaskan bahwa, selama puluhan tahun, mata pencaharian warga hanya bertani, dan rob membuat mereka tak mampu menggarap lahan.
“Alat-alat pertanian kami rusak karena air asin, dan kami sudah putus asa,” tambahnya.
Namun, berkat dukungan dan semangat dari BI, Kodim 0710/Pekalongan, Dinas Pertanian Kota Pekalongan, dan bantuan pompa air, kelompok tani Klidungan berhasil mengolah kembali lahan yang awalnya seluas 1,5 hektar.
“Dengan bantuan traktor, kami berhasil menggarap lahan hingga sekitar 33 hektar, dan berhasil panen,” kata Ahmad Solihin.
Ia menyebut, hasil panen dapat meningkat hingga 7 ton per hektar, dibandingkan hasil panen sebelumnya yang hanya 6 ton per hektar.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, termasuk Bank Indonesia yang memberikan bantuan alat pertanian, dan BRMP Biogen Kementerian Pertanian RI yang menyediakan bibit unggul padi Biosalin 1 dan 2, Pemerintah Kota Pekalongan yang telah membangun infrastruktur sistem penanganan banjir dan rob.
“Terimakasih juga untuk jajaran Kodim dan Dinperpa yang selama ini telah membimbing dan memotivasi para petani disini untuk semangat kembali mengolah lahan pertanian eks rob ini menjadi lahan yang produktif,” tukasnya. (**)
- Penulis: puskapik