Rasakan Sensasi Sate Taichan, Gurih Pedas Meledak Dimulut
- calendar_month Ming, 2 Feb 2025


Karena tidak suka pedas, laki-laki itu pun meminta Amir untuk menaruh sambal rawit yang ada sebagai pelengkap untuk menyantap sate tersebut.
Ketika Amir bertanya apa nama sate tersebut, laki-laki itu menjawab Taichan. Dari laki-laki Jepang itulah Amir mendapat nama sekaligus metode cara memasak sate yang baru. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjual jenis sate taichan.
Tak hanya di Jakarta, sate taichan kini mulai populer di banyak daerah di Indonesia. Sate taichan biasanya dijajakan oleh para pedagang kaki lima menggunakan gerobak dan tenda, hingga menjadi salah satu menu yang disajikan di kafe-kafe dan restoran. Sate taichan biasanya dihidangkan dengan sambal rawit pedas dan disantap dengan lontong.
Regina Tiara Sani, salah seorang sate taichan di Slawi, Kabupaten Tegal mengatakan, bahan sate taichan sebenarnya sama dengan sate pada umumnya yaitu daging ayam. Namun yang membuat sate ini berbeda dengan sate pada umumnya adalah bumbu yang digunakan.
Sate taichan tidak berwarna coklat melainkan warnanya putih pucat. Hal ini karena sate ini tidak menggunakan bumbu kecap, dagingnya hanya diberi kucuran jeruk nipis dan garam saja. Dalam penyajiannya juga tidak dilengkapi dengan bumbu kacang, melainkan dengan sambal rawit merah, jeruk nipis dan penyedap totole.
Untuk kisaran harganya biasanya dibanderol sekitar Rp2.500 per tusuk. Ada juga yang menjual paket dengan lontong dan es tes dengan harga Rp 17.500 sampai Rp 19.000 per porsi. (**)
- Penulis: puskapik




























