Unikal dan Pemkot Bangun 3 IPAL dan Dorong IKM Batik Terapkan SOP Standar Industri Hijau
- calendar_month Sen, 6 Jan 2025


“Kami berharap, ini menjadi percontohan bagi IKM batik yang lain untuk menerapkan SOP standar industri hijau,” harapnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menyebutkan, di Kota Pekalongan udah ada empat unit IPAL komunal yang terbangun, yakni di Kelurahan Kauman, Banyurip, Jenggot, dan Pringrejo. Namun, kapasitas empat unit IPAL tersebut hanya mampu menangani 27 persen hingga 30 persen limbah batik yang dihasilkan para IKM batik di Kota Pekalongan. Oleh karena itu, DLH berupaya meningkatkan kapasitas IPAL batik agar semakin banyak limbah yang masuk IPAL.
“Alhamdulillah, tahun ini dibantu Unikal sehingga di Pringrejo IPAL-nya bertambah. DLH sangat berterima kasih melalui inisiatif program ini dibangun IPAL batik sehingga bisa meningkatkan kapasitas limbah produksi batik yang bisa diolah,” ucap SBS, sapaan akrabnya.
Ditambahkan Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan memaparkan, berdasarkan pendataan tahun 2024 yang dilakukan Dinperinaker, terdapat 400-an IKM di Kelurahan Pringrejo. Dari jumlah tersebut, 109 di antaranya merupakan IKM batik. Pihaknya berharap, IPAL yang telah dibangun Tim Dana Padanan Unikal tersebut agar dimanfaatkan oleh para perajin batik di Kelurahan Pringrejo untuk mengolah limbah produksi batik yang dihasilkan.
“Kami berharap perajin batik bisa bersama-sama berkomitmen menggunakan IPAL komunal hasil program ini secara optimal,” harapnya.
Dengan adanya IPAL tersebut, lanjutnya, pelaku IKM batik di Kelurahan Pringrejo juga didorong mendapatkan sertifikat hijau.
- Penulis: puskapik




























