Program Merdeka Sampah di Kabupaten Tegal Gagal?, 63 Persen Sampah Masih Tercecer di Lingkungan
- calendar_month Sen, 30 Sep 2024


PUSKAPIK.COM, Slawi – Program Merdeka Sampah yang dijalankan Pemkab Tegal sejak tahun 2021 lalu, belum menunjukan hasil yang memuaskan. Bahkan, 63 persen sampah masih tercecer di lingkungan yang berbahaya bagi kehidupan manusia.
“Sebanyak 63 persen sampah masih tercecer di lingkungan sekitar, hal ini menciptakan masalah yang serius bagi kesehatan masyarakat dan ekosistemnya. Sampah yang menumpuk di area publik tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga dapat menjadi sarang penyakit, mempengaruhi kualitas udara dan air, serta mengancam kehidupan satwa liar,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tegal Joko Kurnianto pada Festival Desa Merdeka Sampah yang merupakan puncak acara World Clean Up Day 2024 di Taman Mansidul Bogares Kidul, Pangkah, Minggu (29/9/2024).
Joko yang membacakan sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyebutkan, hanya sekitar 34 persen sampah yang dihasilkan masyarakat yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampah tidak dikelola dengan baik, dan hal ini menjadi tantangan besar bagi lingkungan.
Joko membeberkan, berdasarkan data pengelolaan sampah tahun 2024 jumlah timbulan sampah di Kabupaten Tegal mencapai 670,38 ton/hari yang terdiri dari sampah rumah tangga sebesar 501,33 ton/hari atau setara 78 persen dan berasal dari non rumah tangga sebanyak 169,05 ton/hari atau setara 22 persen. Rata-rata sampah yang berasal dari rumah tangga perkotaan mencapai 0,42kg/orang/hari sedangkan dari rumah tangga pedesaan hanya 0,35kg/orang/hari.
- Penulis: puskapik