Kisah Tragis Dibalik Makam Belanda di Widuri Pemalang
- calendar_month Jum, 19 Jul 2024


PUSKAPIK.COM, Pemalang – Saat hendak memasuki kawasan Wisata Pantai Widuri Kabupaten Pemalang, ada sebuah bangunan unik yang berdiri kokoh menjulang dan selalu mengundang penasaran siapa saja yang melihatnya.
Bangunan yang berada di tepi Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Widuri, Pemalang itu ternyata tak lain merupakan kuburan orang Belanda yang hidup semasa era kolonial dahulu. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya ‘Tugu Lecek’.
Penyebutan ‘Lecek’ tersebut sejatinya merupakan plesetan dari ‘Leitje’ yang artinya ‘Batu Tulis’ dalam bahasa Belanda.
Ada beberapa orang eropa yang dimakamkan di Kompleks Makam Belanda yang kini berstatus Cagar Budaya Kabupaten Pemalang tersebut. Mereka yang dimakamkan disana merupakan tokoh-tokoh penting pada masanya.
Diantara deretan makam itu, ada kisah tragis yang menyelimuti kematian salah satu pejabat pemerintah Hindia Belanda. Bahkan, kabar kematiannya sangat menggemparkan dan menjadi pemberitaan koran-koran Hindia Belanda.
Kisah tragis itu menimpa C.J Beijnen seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda yang bertugas sebagai kontrolir di wilayah Distrik Moga, Afdelling Pemalang.
Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang, Diana Putri Larasaty, menuturkan, dalam arsip sejarah tercatat C.J Beijnen meninggal pada tanggal 20 April 1891 silam.
“Kematian C.J Beijnen saat itu disebabkan tertembak oleh senapannya sendiri ketika sedang berburu rusa di hutan. la meninggal dalam usia 24 tahun.” ungkap Diana kepada puskapik.com, Jumat (19/7/2024).
- Penulis: puskapik