PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bupati Pemalang menjamas benda-benda pusaka peninggalan turun temurun milik daerah. Ia berharap masyarakat ikut mendukung pelestarian tradisi-tradisi luhur semacam ini.
Jamasan pusaka itu berlangsung di Halaman Belakang Kantor Bupati Pemalang pagi tadi, Rabu (17/7/2024). Para pemerhati budaya pun tampak ikut hadir menyaksikan prosesi jamasan ini.
Diketahui, jamasan pusaka sendiri sudah menjadi tradisi rutin tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Pemalang setiap bulan Suro atau bulan Muharram dalam penanggalan Islam.
Seluruh benda pusaka milik Kabupaten Pemalang dikeluarkan untuk dijamas atau dibersihkan oleh sang bupati mulai dari pusaka kereta kencana, tombak, hingga keris.
Kereta kencana menjadi benda pusaka ikonik yang cukup menyita perhatian. Ada dua kereta kencana yang dimiliki Kabupaten Pemalang, yakni Kyai Seto Mraman dan Kyai Turonggo Jati.
Kedua kereta kencana yang memiliki kesan sakral tersebut hanya dikeluarkan ke jalanan dan ditumpangi bupati saat perayaan Hari Jadi Kabupaten Pemalang yang jatuh setiap tanggal 24 Januari.
Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, mengatakan, jamasan pusaka yang digelar rutin ini juga menjadi upaya Pemerintah untuk terus melestarikan budaya Jawa yang penuh nilai luhur.
“Sebagai orang Jawa, kita harus melestarikan budaya dan tradisi Jawa yang sangat kaya nilai luhur, sekaligus sebagai penghormatan para leluhur kita.” ujar Mansur Hidayat.
Bupati Mansur Hidayat pun mengaku senang masih banyak masyarakat Pemalang yang menjaga budaya dan tradisinya seperti Baritan di wilayah pesisir serta sedekah bumi.
“Kalau kita nguri-uri budaya leluhur, maka mereka yang sudah mendahului kita akan senang dan sayang dengan kita, karena sejatinya mereka selalu memperhatikan kita.” ungkapnya.
Mansur Hidayat pun berharap, nantinya tradisi jamasan pusaka ini bisa digelar lebih meriah agar masyarakat luas tahu bahwa benda-benda pusaka milik daerah masih terjaga. **
Penulis : Eriko
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
