PUSKAPIK.COM, Slawi – Guna meningkatkan kualitas pendidikan, dua kampus Muhammadiyah, yakni Kampus STIKes Muhammadiyah Kota Tegal dan Politeknik Muhammadiyah Kabupaten Tegal resmi dimager, dan berubah nama menjadi Universitas Muhammadiyah Tegal (UMTegal).
Bahkan, di tahun ajaran ini UMTegal sudah mulai menerima mahasiswa baru. Selain kelas reguler, kampus yang sudah terakreditasi B dari BAN PT ini juga menerima kelas kuliah online. Sedangkan alamat kampusnya, ada 2 lokasi, yakni Jalan Raya Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, yang sebelumnya STIKes Muhammadiyah Tegal. Kemudian, kampus kedua di Jalan Melati Nomor 27 Kota Tegal depan Stadion Yos Sudarso, yang sebelumnya Politeknik Muhammadiyah Tegal.
Perguruan tinggi UMTegal memiliki 3 fakultas dengan 10 jurusan, diantaranya Fakultas Ekonomi dan Sosial yang memiliki jurusan yakni S1 Akutansi, S1 Hukum, S1 Manajemen, dan D3 Akutansi. Selain itu, Fakultas Kesehatan dengan jurusan S1 Farmasi dan D3 Kebidanan. Lalu Fakultas Teknik dan Informatika dengan jurusan S1 Teknik Mesin, S1 Informatika, D3 Desain Produk, dan D3 Teknik Elektro.
Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UM Tegal, Ahmad Bukhori, mengungkapkan, mergernya dua kampus Muhammadiyah ini, mendasari Surat Keputusan (SK) Kemendikbud Riset dan Teknologi nomor 407/E/O/2024. Pendirian kampus ini berawal dari kesadaran bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah di Tegal.
“Salah satu tolok ukurnya adalah jumlah mahasiswanya. Tapi kalau mahasiswa (Poltekmuh dan STIKes Muh Tegal) saat ini masih sedikit memang cukup berat untuk aktivitas perguruan tinggi,” kata dia, dalam siaran pers kemarin.
Kondisi itu, lanjut dia, ditangkap Majelis Dikti PP Muhammadiyah agar kampus-kampus yang punya kendala untuk merger atau digabung dengan kampus lain. Gayung bersambut, Dikti Kemendikbudristek juga ada program akselerasi atau percepatan penggabungan dua perguruan tinggi untuk jadi universitas. “Kita memanfaatkan program akselerasi itu,” ujarnya.
Menurut dia, prosesnya merger 2 kampus itu butuh waktu 10 bulan. Dimulai dari proses pengusulan dokumen, telaah administrasi, visitasi, pembinaan, hingga kroscek di lapangan.
“Alhamdulillah proses dijalani, akhirnya telaah kita sudah disetujui. Kita memenuhi syarat penggabungan itu, sehingga SK sudah turun,” ungkapnya.
Dengan perubahan status kampus ini, sambung dia, pihaknya telah mengusulkan Program Studi baru. Di antaranya S1 Teknik, S1 Hukum, S1 Manajemen, dan S1 Akutansi.
“Dan program yang lama masih tetap kembangkan. Semoga ini langkah awal untuk merumuskan langkah pengembangan pendidikan UMTegal jadi unggul dan berkembangan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Tegal Fathin Hammam mengatakan, kelahiran UMTegal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Saat ini era sinergi dan kolaborasi. Merger dua kampus diharapkan dapat memperbesar kapasitas dan meningkatkan mutu PTM di Tegal,” pungkasnya. **
Penulis : sak_red
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
