Menengok Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Melarung Kepala Kerbau di Laut Pemalang
- calendar_month Ming, 7 Jul 2024


Sebelum dilarung, sesaji berbentuk ancak berisi kepala kerbau itu terlebih dahulu dikirab ramai-ramai keliling desa, diiringi berbagai atraksi kesenian. Ancak-ancak tersebut lalu dibawa ke Aula Tempat Pelelangan Ikan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat nelayan Desa Asemdoyong untuk didoakan.
“Tradisi Baritan ini sangat luar biasa, sudah ada sejak 1950-an. Kekayaan budaya ini harus kita lestarikan. Bukan hanya wujud syukur, Baritan juga jadi bukti kuatnya gotong royong nelayan di Pemalang, khususnya Asemdoyong.” kata Bupati Pemalang, Mansur Hidayat saat melepas ancak.
Lokasi pelarungan sesaji kepala kerbau itu pun tak sembarangan. Nantinya, ancak dilarung ke tengah laut Asemdoyong yang dikenal dengan nama Karang Subala Subali. Saat ancak diturunkan, pemilik-pemilik perahu akan menyiramkan air laut ke seluruh badan kapal mereka dengan harapan mendatangkan berkah.
Tradisi Baritan di Desa Asemdoyong Kabupaten Pemalang sendiri saat ini sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) setelah melalui sidang yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia di Yogyakarta pada September 2022 lalu.
Esensi dari tradisi turun temurun ini tak lain merupakan wujud rasa syukur
masyarakat Desa Asemdoyong yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan,
Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut yang mereka peroleh. **
Penulis : Eriko
- Penulis: puskapik




























