Tegal, Masihkan Sebagai Jepangnya Indonesia
- calendar_month Jum, 5 Jul 2024


Warga Tegal mendapatkan ketrampilan, belajar disiplin dan teliti. Dengan berbekal ketrampilan yang dimiliki, banyak pekerja yang keluar dari pabrik logam dan mendirikan bengkel sederhana sesuai dengan keahlian masing-masing.
Kini industri logam rumahan di Tegal terpusat di Kecamatan Adiwerna dan Talang. Industri peleburan dan perajin logam di Kecamatan Adiwerna terpusat di Desa Tembok Luwung, Kalimati, Adiwerna, dan Pesarean. Sementara di Kecamatan Talang tersebar di Desa Pesayangan, Talang, dan Kebasen.
Lalu masihkah slogan Jepangnya Indonesia melekat di Tegal?. Menurut Kabid Industri Logam, Mesin, Elektronik, Alat Transportasi dan Aneka, Irsyad Sumarwanto, UMKM Logam di Kabupaten Tegal jumlahnya mencapai 3 ribu industri kecil dan menengah. Namun, hasil pendataan Dinas Perindustrian, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tegal, ada 465 UMKM yang terdata dan masuk dalam pembinaan dinas tersebut.
“Slogan Tegal Jepangnya Indonesia masih melekat di Kabupaten Tegal. Industri masih menjadi penyumbang terbesar PDRB di Kabupaten Tegal,” katanya.
Dia menjelaskan, industri menjadi penyumbang PDRB sebesar 35 persen, baru disusul pertanian dan perdagangan. Namun demikian, UMKM industri logam tidak bisa berdiri sendiri, sehingga harus berkolaborasi dengan perusahaan besar. Tidak hanya soal keuntungan, tapi UMKM Tegal juga bisa transfer knowledge, baik dari budaya kerja, hingga teknologi.
“Ini yang kita bangun, sehingga UMKM Tegal bisa terus berkembang,” ujarnya.
Hingga saat ini, industri logam di Kabupaten Tegal masih menjadi rujukan daerah lain. Hal itu terbukti dengan banyaknya daerah yang melakukan studi banding ke UMKM Tegal. Kondisi ini yang meyakinkan bahwa Tegal masih menjadi Jepangnya Indonesia. **
- Penulis: puskapik