Minggu, 7 Sep 2025
light_mode

Obor Marhaenisme yang Mulai Redup

  • calendar_month Kam, 23 Mar 2023

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah menorehkan banyak pristiwa-peristiwa penting. Mulai dari peristiwa yang setiap tahunnya diperingati, hingga peristiwa yang memang sengaja digelapkan fakta kebenarannya kepada khalayak umum. Peristiwa G30S/PKI telah menjadi hantu di masyarakat dan sebenarnya masih mengandung kontroversi. Orang-orang PKI dan ajaran-ajaran kiri pun dibabat habis saat era Orde Baru dengan itu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno juga mendapat imbas atas kejadian tersebut.

Bung Karno dikudeta dari tahta Kepresidenan hingga sisa-sisa akhir hidupnya beliau menjadi tahanan politik karena “dianggap” terlibat dalam peristiwa kelam yang belum tentu kebenarannya. Tidak sampai disitu, ajaran-ajaran yang berbau kiri juga dimusnahkan pada zaman Orde Baru karena dianggap bertentangan dengan negara dan dipropagandakan sebagai ajaran yang diharamkan oleh negara.

Alhasil, dengan itu juga ajaran Bung Karno pun dianggap sebagai gerakan kiri, bahkan lebih tragisnya dianggap sebagai bagian dari ajaran Komunis. Hal itu terbukti ketika pemerintahan Orde Baru melakukan politik de-Soekarnoisasi dan de-Ideologoisasi, termasuk buku-buku Soeakrno banyak dilarang untuk dibaca.

Lantas muncul pertanyaan saat ini. Ada apa dengan ajaran-ajaran Bung Karno itu sehingga dianggap sebagai ajaran yang berbahaya terhadap Indonesia?. Bukankah dalam catatan sejarah bahwa sepanjang hidup Bung Karno, beliau telah menorehkan segala hidupnya terhadap bangsa Indonesia. Walaupun, kesalahan yang dibuat oleh Bung Karno juga ada, tetapi mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah ia lakukan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Ya, ajaran Bung Karno yang kita kenal dengan istilah Marhaenisme adalah suatu asas perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan Kolonialisme, Kapitalisme dan Imperialisme. Suatu ajaran yang terkontaminasi dengan ajaran-ajaran Marxisme dan kondisi Indonesia pada waktu itu.

Awalnya, istilah Marhaenisme di lhami oleh Bung Karno ketika beliau sedang jalan-jalan di pinggiran kota Bandung saat statusnya masih mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB, itu dijelaskan dalam buku “Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia ” yang ditulis oleh Cindy Adams. Bung Karno pada waktu menjumpai seorang petani sedang menggarap tanah yang luasnya tidak cukup untuk makan bersama dengan keluarga.

Hingga akhirnya Bung Karno melakukan wawancara dengan petani tersebut. Dengan itulah, Bung Karno dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa petani tersebut telah ditindas oleh sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Padahal, faktanya petani tersebut menggarap tanah sendiri, memiliki gubuk (tempat tinggal) sendiri, cangkul (alat produksi) sendiri, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak cukup untuk makan bersama sanak dan keluargannya.

Akhir dari wawancara itu Bung Karno menyempatkan untuk menanyakan nama si petani, dan nama si petani itu yakni Marhaen. Kemudian bung karno menggambarkan bahwa Marhaen adalah rakyat kecil, Marhaen tinggal di bumi ibu pertiwi sendiri, punya modal sendiri tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena ada sistem yang menindas yang tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil.

Sehingga Bung Karno mengatakan kalau Marhaen dapat dijadikan sebagai simbol untuk rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Entah itu, petani, pedagang, tukang becak dan kaum buruh, mereka semuanya adalah kaum Marhaen. Mereka semua telah ditindas oleh sistem penindasan dan mereka juga memiliki nasib yang sama.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gempar, Jenazah Bocah SMP di Moga Pemalang Diawetkan oleh Keluarga

    • calendar_month Sel, 11 Jan 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Warga Kabupaten Pemalang digegerkan dengan penemuan jenazah bocah warga Dusun Sukatapa, Desa Plakaran, Kecamatan Moga yang diawetkan oleh keluarganya. Anak berinisial SA berusia 14 tahun tersebut belakangan diketahui meninggal dunia karena penyakit TB Paru. Kematian SA terungkap saat warga curiga karena bocah yang masih duduk di bangku SMP itu tak pernah terlihat […]

    Bagikan Ke Teman
  • Lihat, Kapolres Tegal Kota Ajak Wartawan Minum Vitamin C

    • calendar_month Sen, 21 Sep 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK. COM, Tegal – Perhatian terhadap kesehatan dan stamina wartawan di masa pandemi ditunjukkan Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo. Para awak media yang kerap meliput kegiatan di Polres Tegal Kota diberi asupan vitamin C dan Kalsium, Senin siang, 21 September 2020. Kapolres mengajak para wartawan media cetak, online dan elektronik meminum vitamin bersama. […]

    Bagikan Ke Teman
  • Tuntut Pencairan Bansos, Sopir Angkot dan Tukang Ojek di Pemalang Demo Bupati

    • calendar_month Rab, 7 Des 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ratusan sopir angkutan umum, ojek online dan ojek pangkalan di Kabupaten Pemalang menuntut pencairan bansos (bantuan sosial) dan diterbitkannya penyesuaian tarif pasca kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak). Mereka menggeruduk kantor Bupati, Rabu 7 Desember 2022, dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pemalang, Andi Rustono. Kendaraan mereka memadati jalanan […]

    Bagikan Ke Teman
  • Semarak Hari Santri, Ribuan Warga Nahdliyin Bantarbolang Gelar Upacara dan Jalan Gembira

    • calendar_month Ming, 22 Okt 2023
    • 2Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Minggu 22 Oktober 2023, berlangsung semarak. Ribuan warga Nahdliyin antusias ikuti upacara bendera dan jalan gembira. Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai desa di Kecamatan Bantarbolang berbondong-bondong mendatangi Lapangan Wanakrida, lokasi perayaan Hari Santri Nasional yang digelar Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdatul […]

    Bagikan Ke Teman
  • Di Kota Tegal, Serumah 7 Orang Positif Corona, 1 Meninggal

    • calendar_month Jum, 30 Okt 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Tegal – Satu orang meninggal dan 6 orang menjalani isolasi mandiri. Mereka tinggal dalam satu rumah, di Kota Tegal. Mereka adalah keluarga yang tinggal di rumah di Jalan Kamboja RT 02 RW 2 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Para pasien ini merupakan OTG dan sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Ketua RT […]

    Bagikan Ke Teman
  • Hadapi Pilkades Serentak 2022, Polres Pemalang Cek Kesiapan Personel dan Alut Alsus

    • calendar_month Sel, 6 Sep 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kapolres Pemalang, AKBP Ari Wibowo, mengecek kesiapan personel serta peralatan utama (Alut) dan peralatan khusus (Alsus) untuk menghadapi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Oktober 2022 mendatang. Pengecekan personel, alut dan alsus Satuan Samapta Polres Pemalang itu berlangsung di Halaman Mapolres, Selasa 6 September 2022. Satu per satu alut dan alsus di cek […]

    Bagikan Ke Teman
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!
expand_less