Rabu, 22 Okt 2025
light_mode

Obor Marhaenisme yang Mulai Redup

  • calendar_month Kam, 23 Mar 2023

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah menorehkan banyak pristiwa-peristiwa penting. Mulai dari peristiwa yang setiap tahunnya diperingati, hingga peristiwa yang memang sengaja digelapkan fakta kebenarannya kepada khalayak umum. Peristiwa G30S/PKI telah menjadi hantu di masyarakat dan sebenarnya masih mengandung kontroversi. Orang-orang PKI dan ajaran-ajaran kiri pun dibabat habis saat era Orde Baru dengan itu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno juga mendapat imbas atas kejadian tersebut.

Bung Karno dikudeta dari tahta Kepresidenan hingga sisa-sisa akhir hidupnya beliau menjadi tahanan politik karena “dianggap” terlibat dalam peristiwa kelam yang belum tentu kebenarannya. Tidak sampai disitu, ajaran-ajaran yang berbau kiri juga dimusnahkan pada zaman Orde Baru karena dianggap bertentangan dengan negara dan dipropagandakan sebagai ajaran yang diharamkan oleh negara.

Alhasil, dengan itu juga ajaran Bung Karno pun dianggap sebagai gerakan kiri, bahkan lebih tragisnya dianggap sebagai bagian dari ajaran Komunis. Hal itu terbukti ketika pemerintahan Orde Baru melakukan politik de-Soekarnoisasi dan de-Ideologoisasi, termasuk buku-buku Soeakrno banyak dilarang untuk dibaca.

Lantas muncul pertanyaan saat ini. Ada apa dengan ajaran-ajaran Bung Karno itu sehingga dianggap sebagai ajaran yang berbahaya terhadap Indonesia?. Bukankah dalam catatan sejarah bahwa sepanjang hidup Bung Karno, beliau telah menorehkan segala hidupnya terhadap bangsa Indonesia. Walaupun, kesalahan yang dibuat oleh Bung Karno juga ada, tetapi mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah ia lakukan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Ya, ajaran Bung Karno yang kita kenal dengan istilah Marhaenisme adalah suatu asas perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan Kolonialisme, Kapitalisme dan Imperialisme. Suatu ajaran yang terkontaminasi dengan ajaran-ajaran Marxisme dan kondisi Indonesia pada waktu itu.

Awalnya, istilah Marhaenisme di lhami oleh Bung Karno ketika beliau sedang jalan-jalan di pinggiran kota Bandung saat statusnya masih mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB, itu dijelaskan dalam buku “Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia ” yang ditulis oleh Cindy Adams. Bung Karno pada waktu menjumpai seorang petani sedang menggarap tanah yang luasnya tidak cukup untuk makan bersama dengan keluarga.

Hingga akhirnya Bung Karno melakukan wawancara dengan petani tersebut. Dengan itulah, Bung Karno dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa petani tersebut telah ditindas oleh sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Padahal, faktanya petani tersebut menggarap tanah sendiri, memiliki gubuk (tempat tinggal) sendiri, cangkul (alat produksi) sendiri, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak cukup untuk makan bersama sanak dan keluargannya.

Akhir dari wawancara itu Bung Karno menyempatkan untuk menanyakan nama si petani, dan nama si petani itu yakni Marhaen. Kemudian bung karno menggambarkan bahwa Marhaen adalah rakyat kecil, Marhaen tinggal di bumi ibu pertiwi sendiri, punya modal sendiri tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena ada sistem yang menindas yang tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil.

Sehingga Bung Karno mengatakan kalau Marhaen dapat dijadikan sebagai simbol untuk rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Entah itu, petani, pedagang, tukang becak dan kaum buruh, mereka semuanya adalah kaum Marhaen. Mereka semua telah ditindas oleh sistem penindasan dan mereka juga memiliki nasib yang sama.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anggota DPRD Pemalang Ini Tolak Pembangunan Bendungan Karanganyar

    Anggota DPRD Pemalang Ini Tolak Pembangunan Bendungan Karanganyar

    • calendar_month Ming, 28 Feb 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Anggota DPRD Pemalang, Ida Mulyani menolak rencana pembangunan Bendungan Karanganyar di kampung halamannya, Desa Wanarata. Dirinya siap dilibatkan dan berada di depan dalam penolakan rencana pembangunan yang baru diketahuinya. Hal ini ditegaskan Ida Mulyani saat menghadiri Mudesus di Balai Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Minggu, 28 Februari 2021. “Saya meskipun anggota […]

    Bagikan Ke Teman
  • Sidak Perbaikan Jalan Kabupaten Pemalang, Mansur Hidayat : Sudah Bagus

    Sidak Perbaikan Jalan Kabupaten Pemalang, Mansur Hidayat : Sudah Bagus

    • calendar_month Sen, 16 Sep 2024
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, menginspeksi proses dan hasil proyek rekonstruksi jalan kabupaten, Senin (16/9/2024). Dirinya ingin memastikan hasil rekonstruksi jalan dikerjakan dengan baik dan berkualitas.   Dalam inspeksi mendadak itu, Mansur Hidayat tampak didampingi Kepala DPUTR Pemalang, Joko Tri Asmoro. Sidak dimulai dari hasil rekonstruksi jalan aspal ruas Jalan Pesucen – Sidokare […]

    Bagikan Ke Teman
  • Polres Brebes Gelar Operasi Keselamatan Candi

    Polres Brebes Gelar Operasi Keselamatan Candi

    • calendar_month Sen, 12 Apr 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Polres Brebes menggelar Operasi Keselamatan Lalulintas Candi 2021. Operasi 2021 ini akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai Senin 12 – 25 April mendatang, untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara serta meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19 selama Ramadan. “Tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan, tertib berlalu lintas, dan menurunkan angka […]

    Bagikan Ke Teman
  • Rehab SMP Negeri 6 Habiskan Anggaran Rp 1,8 M

    Rehab SMP Negeri 6 Habiskan Anggaran Rp 1,8 M

    • calendar_month Sel, 27 Agu 2024
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Proses rehab pembangunan sejumlah ruangan di SMP Negeri 6 Kota Pekalongan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,8 milyar. Anggaran tersebut merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.   Menurut Kepala SMP Negeri 6 Pekalongan, Qurratiani, rehabilitasi sejumlah ruangan di SMP Negeri 6 Pekalongan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota […]

    Bagikan Ke Teman
  • Bakar Ban di Depan Kantor Bupati Pemalang, AMPERA Tuntut Jalan Rusak Diperbaiki

    Bakar Ban di Depan Kantor Bupati Pemalang, AMPERA Tuntut Jalan Rusak Diperbaiki

    • calendar_month Sen, 23 Mei 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemalang Raya (AMPERA) berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pemalang memprotes jalan rusak, Senin 23 Mei 2022. Mereka berorasi menyampaikan aspirasi dan tuntutannya di depan pusat Pemerintah Kabupaten Pemalang itu. Massa aksi membakar ban sebagai wujud protes jalan rusak yang tak kunjung tertangani. “Jalan […]

    Bagikan Ke Teman
  • Korban Tewas Pohon Tumbang di Pemalang Bertambah Jadi 4 

    Korban Tewas Pohon Tumbang di Pemalang Bertambah Jadi 4 

    • calendar_month Kam, 3 Apr 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Deretan korban tewas akibat tertimpa pohon beringin tua di Alun-alun Pemalang saat Salat Idul Fitri bertambah. Korban Anggi Nurkholis (34) yang mengalami luka berat, baru-baru ini dinyatakan meninggal dunia. Warga Jalan Wijaya Kusuma RT 3 RW 8 Kelurahan Pelutan Kabupaten Pemalang itu meninggal usai dirawat di Rumah Sakit Prima Medika, Mulyoharjo, Pemalang, […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less