Cerita PSK Calam Pemalang, Tetap Mangkal Jelang Lebaran
- calendar_month Jum, 22 Apr 2022


“Orang menganggap kita kan sampah dunia, tapi aku enggak ngurus, karena orang punya kehidupan masing-masing,” ungkapnya.
“Contohnya gini, tentara latihan di hutan terus enggak ada makanan, babi yang haram pun mungkin bisa dimakan daripada mati kelaparan. Sama kayak kita.” imbuh Mawar.
Mawar sendiri mematok tarif Rp 200 ribu kepada pria hidung belang yang ingin bercinta dengannya. Itu pun dipotong untuk biaya kamar tempat mereka bercinta.
Selama 7 tahun menjadi PSK, beragam pengalaman pahit pun dialami Mawar. Mulai dari persaingan pekerjaan antar PSK hingga kerap mendapat pelanggan yang menjengkelkan.
“Kalau rese itu biasanya enggak bayar, yang kedua dia main sampai satu jam. Tapi dibuat santai aja, slow. Kita dapat rejeki dari cowok, enggak dapet dari yang ini bisa dapat dari yang lain.” ujarnya.
Malam itu Mawar tampak sepi pelanggan, padahal waktu sudah menunjukan lewat tengah malam. Pria hidung belang sesekali mampir dan ngobrol, namun akhirnya berlalu begitu saja.
“Ya kayak gini, banyak sepi banyak hutang.” tutur Mawar sambil mengayunkan kakinya.
Penulis : Rizaldi
- Penulis: puskapik