Terungkap! Begini Kronologi Bentrok Suporter Liga 3 Askab PSSI Pemalang yang Menewaskan Sarifudin
- calendar_month Ming, 2 Jan 2022

Kericuhan antarpenonton klub Desa Kramat vs Desa Banjarmulya di Stadion Mochtar Pemalang, Kamis, 30 Desember 2021. FOTO/TANGKAPAN LAYAR VIDEO

“Karena banyak orang kan ketendang. Tadinya di tribun atas, terus saya bawa ke bawah, waktu mau turun karena banyak massa akhirnya ketendang,” kata Fathurozaq kepada Puskapik.com, usai pemakaman Minggu, 2 Januari 2022.
Nasib malang menimpa Sarifudin. Ia terjatuh dari pagar pembatas tribun tengah ke dasar lapangan setinggi 3 meter dengan posisi didahului kepala disusul bagian pinggang.
Sarifudin langsung dilarikan ke RSUD dr M Ashari. Namun dengan alasan keterbatasan alat medis, Sarifudin akhirnya dirujuk ke RS Tugurejo Semarang untuk mendapatkan perawatan intensif dalam posisi koma.
“Begitu jatuh langsung kita larikan ke rumah sakit, itu yang membawa kita sendiri ofisial tim, secara mandiri, bukan panitia. Bahkan waktu jatuh itu Sarifudin masih sempat dihajar,” katanya.
Mirisnya berdasarkan penuturan para saksi, jumlah panitia dalam pertandingan itu tak seberapa, hanya sekitar 10 orang, termasuk wasit. Tiket pertandingan semifinal ini dibanderol panitia dengan harga Rp12.000 per orang.
“Kami sangat menyayangkan pintu tribun tengah dibuka panitia, titik. Kalau tidak dibuka dua insiden tak terjadi, yang pertama kejadian pengeroyokan, kedua penonton (Putra Jaya FC) tak turun dari tribun,” katanya.
Fathurozaq mengatakan, saat ini tim Perselo FC serta keluarga Sarifudin, masih merasakan duka mendalam atas insiden itu. Ia berharap, kejadian konyol ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
“Masalah hukum dalam insiden ini kita serahkan ke aparat penegak hukum. Namun tetap kita kawal, apabila dalam proses ada hal yang sekiranya ganjil,” kata Fathurozaq bersama para ofisial tim Perselo FC.
- Penulis: puskapik