Viral, Guru Wiyata Bhakti di Brebes Nyambi Make Up Artis
- calendar_month Ming, 31 Okt 2021


“Sering banget dapat job mepet dengan jam kerja. Kalau sudah seperti itu, alat rias saya bawa ke sekolah,” terusnya.
Meski hanya pekerjaan sambilan, hasil dari MUA ini ternyata bisa mencukupi kebutuhan hidup. Dia bercerita, job rias yang didapat dari acara tunangan, prewed, wedding, dan acara acara kecil seperti kegiatan hari Kartini atau karnaval.
“Dari hasil merias ini, cukup untuk kebutuhan keluarga. Asal mau capek, hasilnya lumayan, baik itu prewed, nikah atau tunangan,” terangnya.
Purwati Rahayu, Kepala SD Negeri Cigadung 1 mengatakan, jumlah guru di sekolah ini ada 9 orang termasuk kepala sekolah. Dari 9 orang ini, dua orang berstatus PNS, satu berstatus PPPK dan lainnya GTT.
“Yang PNS itu guru mapel olahraga, kepala sekolah, lalu guru kelas 4 itu PPPK. Selain itu guru wiyata bhakti (GTT),” terang kepala sekolah.
Honor para GTT di sekolah ini, diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Besaran honor yang diterima tergantung dari lama kerja dan jumlah murid.
“Kalau untuk honor, mengingat situasi kondisi sekolah, jumlah murid yang segitu (120 orang), kemudian jumlah wiyata bhakti cukup banyak, maka kami hanya mampu memberikzn honor paling tinggi Rp 650 ribu. Itu bagi yang sudah lama, jadi besarannya menurut masa kerja.
Untuk mba Minha itu Rp.450 ribu dan itu baru kemarin,” bebernya.
Soal pekerjaan Minha, Purwari mengatakan, sejauh ini tidak mengganggu aktivitas dinasnya. Pasalnya, pekerjaan sampingan itu dilakukan setelah jam dinas.
“Alhamdulikah pekerjaan itu tidak mengganggu dinasnya, kegiatan yang itu selalu dikerjakan di luar jam dinas,” tandas Purwati.
- Penulis: puskapik