Di Brebes, Jenazah Covid-19 Telantar Hingga 9 Jam
- calendar_month Ming, 4 Jul 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Tinggginya angka kematian di rumah sakit ini sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah tenaga yang tersedia di kamar jenazah. Instalasi pemulasaran, kata Muhamad Taufik hanya memiliki 6 orang yang terdiri dari 5 laki laki dan 1 perempuan.
Namun dari 6 orang ini, sekarang hanya 4 yang aktif. Saru orang terpapar corona dan satu lagi petugas perempuan tidak masuk karena sakit kecapaian.
“Petugas kami hanya 4 sekarang. Dari 6 orang, satu kena corona dan yang wanita sakit karena terlalu capek,” sambung Taufik.
Dengan hanya 4 orang ini, Taufik mengaku sangat kuwalahan dalam mengurus jenazah. Mereka bekerja mulai dari memandikan, mengkafani, mensholati hingga memakamkan. Makanya tidak mengherankan, tidak sedikit jenazah yang menunggu hingga 9 jam untuk ditangani.
“Dengan keterbatasan petugas, jenazah harus nunggu sampai 9 jam untuk diurus. Bukan sengaja kami menelantarkan tapi memang kekurangan petugas. Jadi mohon maaf kalau keluarga harus menunggu lama,” katanya menambahkan.
Taufik meneruskan, pihaknya meminta Satgas Covid-19 menginstruksikan ke jajaran camat sampai desa agar menyediakan ambulans dan tenaga pemakaman. Sehingga petugas RSUD bisa fokus menangani pemulasaran jenazah secara cepat.
“Saya mohon, Satgas Covid-19 Brebes memberikan instruksi ke camat sampai desa. Agar tiap desa menyediakan ambulans dan tenaga pemakaman. Jadi kami bisa fokus mengurus jenazah agar cepat ditangani,” pintanya.
Merespon keluhaan tersebut, Sekda Brebes, Djoko Gunawan akan berkoordinasi dengan BPBD dan PMI untuk membantu tenaga pemakaman dan ambulans.
- Penulis: puskapik