Kisah Suhadi dan 3 Anak Lumpuh, Anggota DPRD Pemalang: Ini Jadi Pelajaran Bersama

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Telantarnya Suhadi (55) dengan 3 anaknya yang lumpuh dari bantuan pemerintah, menjadi perhatian Ida Mulyani, Anggota DPRD Pemalang. Dia meminta agar hal ini menjadi pelajaran semua pihak.

Pasca mendengar kabar Suhadi (55) bersama 3 anaknya yang lumpuh tak tersentuh bantuan ramai di media sosial, Ida langsung berkunjung ke rumah Suhadi.

Wakil rakyat itu mengunjungi kediaman Suhadi di RT 07 RW 02, Dusun Benteng, Desa Wanarata, Bantarbolang, Pemalang, didampingi perangkat desa setempat.

“Ternyata 6 bulan itu berhenti, PKH maupun BPNT. Harusnya kalau ada koordinasi kan sudah tertangani dari awal,” ungkap Ida Mulyani, Senin 21 Juni 2021.

Dalam kesempatan itu, Ida juga memberikan bantuan sembako dan santunan untuk keluarga Suhadi dan tiga anaknya yang lumpuh, Purwanti, Purnomo, serta Dede Roah.

Politisi Partai Gerindra itu kemudian meminta pihak pemerintah Desa Wanarata untuk segera menindaklanjuti hal ini. Ia juga membantu berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pemalang.

“Kita turun langsung mengirimkan data-datanya ke Dinsos, komplit. Agar segera mendapatkan penanganan,” tutur Ida.

Belakangan diketahui, bantuan PKH dan BPNT keluarga Suhadi sudah kembali aktif. Ida berharap, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh pemerintah desa.

“Karena peran Pemdes sangat penting, mereka harus punya inisiatif, tanggap terhadap warganya. Agar kejadian seperti ini tak terjadi lagi di Kabupaten Pemalang,” ungkap Ida.

Sementara itu, Supadi, Kabag Sosial Dinsos Pemalang, mengungkapkan, ‘mandek’-nya bantuan pemerintah untuk keluarga Suhadi, akibat NIK yang tidak valid.

“Saya suruh perbaiki lewat desa dengan pendamping PKH. Sudah ditangani, kami juga usulkan bansos untuk 3 anaknya yang disabilitas.” jelas Supadi.

Supadi mengimbau agar seluruh pemerintah desa responsif jika ada warga dengan kondisi serupa keluarga Suhadi. Yaitu dengan melaporkan ke pemerintah kecamatan, agar diteruskan ke Dinsos Pemalang.

Diberitakan sebelumnya, Minggu 13 Juni 2021, kisah pilu itu datang dari Suhadi (55), warga Desa Wanarata, Kabupaten Pemalang, yang kesehariannya menjadi tukang service sepeda suruhan.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor: Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!