Di Brebes, Ada Lansia Keluhkan Penglihatan Kabur Setelah Divaksin Corona

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Brebes – Penurunan penglihatan dialami seorang wanita lanjut usia di Brebes usai mendapat vaksin corona. Itu dialami setelah menjalani vaksin tahap ke dua.

Muisah (61) wanita lanjut usia warga Desa Siasem RT 10, RW 01 Kecamatan Wanasari, nyaris tidak bisa melihat sama sekali. Bahkan, Muisah tidak bisa menebak saat orang di depannya menanyakan jumlah jari dalam jarak 20 cm. Penglihatan kedua mata wanita ini tidak berfungsi maksimal setelah satu bulan lebih divaksin dosis kedua.

“Sebelum divaksin pertama (29 Maret) di Puskesmas Sidamulya sudah diperiksa (skrining). Ditanya macam macam dari tensi darah jantung penyakit gula. Hasilnya boleh divaksin. Setelah itu, mata saya mulai bureng (kabur tidak jelas melihat),” ungkapnya kepada wartawan, Jumat 4 Juni 2021.

Penglihatan semakin bertambah kabur, kata Muisah, setelah vaksinasi kedua. Jarak pandang menjadi sangat berkurang saat melihat cahaya terang. Kondisi itu, mulai dirasakan sejak pertengahan Ramadan, sehari jelang vaksinasi kedua. Sejak matanya tidak berfungsi, Muisah tidak lagi bisa melakukan aktifitas sehari-hari.

“Ya tidak bisa ke mana mana. Cuma diam di rumah saja. Matanya sudah tidak jelas untuk melihat,” katanya.

Kepala Dinkes Brebes, dr Sartono saat dikonfirmasi menyampaikan, keluhan yang dialami Muisah pasca imunisasi dinilai tidak tergolong Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Apa yang dialami wanita tersebut termasuk Co Insiden. Artinya, kejadian yang secara kebetulan terjadi berbarengan dengan vaksin.

“Dari laporan petugas kami, bukan KIPI. Kejadian ini masuk co insiden, kejadian ini berbarengan dengan vaksin. Apalagi wanita ini memang sudah mengalami katarak,” jelasnya.

Menindaklanjuti kondisi Muisah, lanjut Sartono, pihaknya segera berkoordinasi dengan Puskesmas Sidamulya. Tujuannya, memeriksa dan memastikan kondisi kesehatan fisik dan mata lansia tersebut.

Kemudian, jika butuh rekomendasi dan rujukan penanganan katarak secara menyeluruh. Dinkes akan menjamin dan mengawal secara tuntas agar bisa ditangani maksimal.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

 

 

 

 

 

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!