Rakyat Pemalang Perlu Konsolidasi, Bukan Dagelan Politik
- calendar_month Sel, 20 Apr 2021

Budhi Raharjo

Para tim pemenangan masing-masing calon dikumpulkan, mereka mengaku sangat senang dengan pesta rakyat yang digelar di Gombong, dan siap mendukung pembangunan desa ke depan.
“Saya sangat senang dengan acara ini, karena semua bisa dirukunkan kembali setelah Pilkades kemarin yang sangat panas lah bagi saya” ujar Kasno pendukung calon Kades No 4, dikutip dari https://jatengprov.go.id
Ribuan penonton dari yang muda sampai yang tua memadati lapangan desa Gombong, dan menikmati acara tersebut hingga larut malam.
Puluhan penari kuda kepang juga turut serta mewarnai acara pagelaran seni “Pesta Rakyat Desa Gombong-Kembul Batir Maning” ini digelar di lapangan Desa Gombong kecamatan Belik, Sabtu, (10/11/2018 ).
Inilah potret politik lokal desa, tentunya tidak jauh beda dengan helatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pemalang 2020 lalu.
Potensi perpecahan dan suhu politik yang memanas juga terjadi jelang Pilkada Pemalang 2020 lalu.
Tentunya setelah ditetapkannya Mukti Agung Wibowo dan Mansur Hidayat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pemalang secepatnya melakukan konsolidasi sosial dan politik untuk semua lini masyarakat Pemalang, yang kemarin berbeda pilihan. Baik itu tim sukses maupun pendukung serta relawan ketiga kandidat kemarin.
Sehingga masyarakat Pemalang dapat bersatu, “Bersatu untuk kuat dan kuat karena bersatu”.
Kalau Rakyat tidak bersatu, maka akan sulit untuk membangun. Tentunya konsolidasi sosial politik ini harus dikedepankan dan didahulukan bukan malah melakukan langkah yang sama sekali tidak penting bagi kepentingan rakyat dan cenderung kontra produktif.
- Penulis: puskapik