Begini Proses Pembuatan Terasi di Tegal
- calendar_month Sen, 5 Apr 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Rebon basah ini didapatkan dari nelayan seharga Rp.250 ribu tiap basket. Setiap basket rebon diperkirakan beratnya mencapai 30 kg.
“Kadang juga saya beli rebon dari bakul bakul, karena memang kalau mengandalkan rebon sendiri masih kurang,” ujarnya.
Setiap musim rebon, Warso bisa membuat terasi minimal satu ton tiap pekan. Sebagai perajin bumbu masakan ini, Warso sudah memiliki pelanggan dari kalangan bakul dari berbagai kota.
Di sentra terasi ini, proses membuatnya menggunakan alat dan tenaga tersendiri.
Ada empat pekerja yang setiap hari melayani permintaan pembuatan terasi. Masing masing memiliki tugas mulai dari menggiling, menumbuk, menimbang dan membentuk terasi. Biaya pemrosesan hingga menjadi terasi dibandrol Rp.500 ribu per ton.
Di gudang ini, udang rebon yang sudah kering digiling sampai lembut. Proses pembuatan rebon ini tidak menggunakan bahan tambahan kecuali sedikit garam. Proses berikutnya rebon ditumbuk secara manual hingga padat dan dibentuk kotak kotak. Terasi pun siap dipasarkan.
Tarjono (54) operator mesin giling menyebut, di sentra terasi ini ada 4 keluarga yang membuat terasi. Semua pembuat terasi ini memproses rebon tersebut di gudang tersebut.
“Setiap hari kalau sedang musim rebon bisa satu ton per hari. Ongkosnya Rp.500 ribu sudah bersih alias sampai jadi terasi,” tutur Tarjono.
Terasi yang sudah jadi dikemas berbentuk kotak. Tiap kotak ada yang berbobot 5 kg, 2 kg dan 1 kg. Terasi ini bila dijual ke pengepul atau bakul harganya antara Rp 25 ribu sampai 30 ribu per kg.
- Penulis: puskapik