SP Pegadaian Minta Rencana Pembentukan Holding Ultramikro Dikaji Ulang
- calendar_month Sab, 27 Mar 2021

Ketut Suhardiono, Ketua DPP Serikat Pekerja PT Pegadaian. FOTO/IST

PUSKAPIK.COM, Semarang – Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian saat ini tengah mencoba menahan gejolak di tingkat karyawan, terkait aksi penolakan rencana pembentukan holding ultramikro yang digagas pemerintah. SP yang menjadi representasi karyawan PT Pegadaian (Persero) di seluruh Indonesia akan menyuarakan penolakan tersebut dengan cara yang lebih elegan dan konstruktif.
Ketua Umum DPP SP PT Pegadaian Ketut Suhardiono saat dihubungi dari Semarang Sabtu, 27 Marer 2021, mengatakan, aspirasi di tingkat bawah terus mendesak dirinya untuk melakukan demontrasi secara terbuka. Ini akibat pemerintah yang seolah menutup mata dan telinga, meski SP Pegadaian sudah sedemikian kencang menyuarakan penolakan. Ketut bahkan mengeklaim, 95% lebih karyawan PT Pegadaian di seluruh Indonesia menolak.
“Saya minta rekan-rekan para karyawan tetap tenang dan bekerja seperti biasa dengan baik. Tidak perlu demo secara terbuka, selain karena saat ini pandemi di mana kita harus menghindari kerumunan, demo terbuka itu rawan terpapar pandemi Covid,” katanya.
Menurut Ketut, apa yang selama ini disuarakan dan dilakukan SP Pegadaian merupakan demo yang baik bisa mengakomodasi dalam kondisi pandemi. Seperti menyebarkan rilis terkait penolakan dengan kajian yang mendalam, hingga aksi mengenakan pita hitam saat karyawan PT Pegadaian bertugas, bahkan terakhir SP PT Pegadaian membuat surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo, pekan lalu.
“Semua itu kita lakukan setelah melalui kajian mendalam dan seksama, melibatkan pakar-pakar yang kompeten dan kita lakukan secara obyektif. Jadi tidak asal-asalan menolak,” katanya.
- Penulis: puskapik