Anggota DPRD Pemalang Ini Tolak Pembangunan Bendungan Karanganyar

Anggota Komisi C DPRD Pemalang, Ida Mulyani, usai Mudesus di Balai Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Minggu, 28 Februari 2021. FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Anggota DPRD Pemalang, Ida Mulyani menolak rencana pembangunan Bendungan Karanganyar di kampung halamannya, Desa Wanarata. Dirinya siap dilibatkan dan berada di depan dalam penolakan rencana pembangunan yang baru diketahuinya.

Hal ini ditegaskan Ida Mulyani saat menghadiri Mudesus di Balai Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Minggu, 28 Februari 2021.

“Saya meskipun anggota DPRD, saya juga warga Wanarata. Meskipun saya tidak terdampak, saya juga tidak rela seandainya saudara-saudara saya di dukuh-dukuh yang terdampak itu, mengalami imbasnya. Jelas saya akan tolak,” ujar politikus Partai Gerindra ini.

Dalam Musdesus itu warga Desa Wanarata sepakat menolak proyek nasional rencana pembangunan waduk Karanganyar. Pembangunan waduk itu bakal menggusur 3 Dusun, di antaranya Kedungsambi, Lenggak, dan Gudang.

Warga khawatir, nantinya waduk itu jebol dan menenggelamkan Wanarata. Karena berdasarkan kajian geologi, lokasi rencana pembangunan badan bendungan berdiri di atas lahan batuan aluvial aliran letusan gunung berapi kuno, atau batuan pasir lepas, dan itu cocok untuk dibangun bendungan.

“Bayangkan, itu tanah kelahiran kita. Kita lahir di situ, dibesarkan di rumah itu harus klelep (tenggelam). Dibayar berapa miliar ya tidak akan berharga uang itu, karena itu adalah nilai-nilai leluhur kita,” kata Ida Mulyani.

Anggota Komisi C DPRD Pemalang yang juga putri daerah Wanarata itu bahkan mengaku baru tahu mengenai masalah ini. Sebab, dirinya tak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan waduk di desanya dan juga tak pernah ada komunikasi dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan dirinya.

“Saya pribadi akan turun untuk memberikan pencerahan, dan kita bersama-sama bergerak. Apapun itu, entah itu program dari pusat apapun, kalau memang berdampak untuk desa kita, jangan takut. Karena kita tidak berjuang sendiri, ketika kita berjuang bersama-sama, satu desa tanda tangan semua, menolak semua, mau apa?,” kata Ida Mulyani.

Kepada Puskapik.com, Ida Mulyani kembali menegaskan, dirinya siap mengawal dan berada di depan dalam penolakan rencana pembangunan Bendungan Karanganyar ini.

“Saya siap menjembatani ke Pak Bupati bahkan ke tingkat yang lebih atas lagi,” kata Ida Mulyani.

Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu, 28 Februari 2021, masyarakat Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, menolak keras rencana pembangunan Bendungan (Waduk) Karanganyar di wilayah Desanya. Warga mengancam akan menggeruduk balai desa, dan menurunkan Kades serta BPD jika tak berani memimpin penolakan ini.

Penulis: Eriko Garda Demokrasi
Editor: Faisal M

Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!