Sepasang Lansia di Tegal Tinggal dalam Bangunan Sempit dan Tak Layak Huni

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Tegal – Sepasang suami istri Tawis (67) dan Siti (61), warga Dukuh Rawa, Desa Dukuhturi, Kabupaten Tegal, hidup dalam kondisi memprihatinkan. Keduanya tinggal di petak bangunan berukuran 4 x 5 meter. Tak ada sekat antar ruangan. Dapur dan tempat tidurnya menjadi satu. Kondisi dindingnya sudah retak di sana-sini.

Taswih dan Siti sehari-hari kerap mengandalkan uluran tangan tetangga sekitar. Taswih tak memiliki pekerjaan. Sehari-hari dirinya hanya mengurusi empat kambing milik orang lain yang dititipkan kepadanya.

“Nggak ada pekerjaan. Cuma mengurusi kambing milik orang,” ujar Taswih.

Ironisnya, meski hidup dalam kemiskinan, Taswih dan Siti jarang tersentuh bantuan sosial dari pemerintah. Selama pandemi mereka hanya dua kali menerima bantuan sosial berupa sembako. Taswih dan istrinya tak jarang bergantung pada uluran tangan para tetangganya.

“Dapat bantuan tapi jarang. Baru dua kali beras sama makanan,” tutur Taswih.

Mengetahui kondisi kakek Taswin yang sangat memprihatinkan, Danramil Dukuhturi, Kapt (Inf) Radiono dan Kapolsek Dukuhturi Iptu Bambang Marsudianto, menyambangi rumah Taswin sambil membawa bantuan sembako dan makanan matang.

“Setelah mendapat laporan dam Babinsan dan Bhabinkamtibmas, kami, Kapolsek dan Pak Camat langsung berinisiatif memberikan bantuan untuk sedikit meringankan beban Mbah Taswih,” ujar Radiono kepada Puskapik.com, Selasa siang, 10 November 2020.

Bangunan yang kini ditempati Taswih dan Siti pun merupakan hasil gotong-royong warga dan bantuan dari desa. Taswih dan Siti sebenarnya memiliki seorang anak. Namun si anak yang merantau ke Jakarta tak pernah pulang menengok orang tuanya.

“Anaknya satu di Jakarta, tapi tak pernah pulang menengok,” kata Radiono.

Kontributor: Wijayanto
Editor: Faisal M

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!