3 Penyair Nasional, Bumikan Sastra di Kracak, Ajibarang, Banyumas
- calendar_month Ming, 8 Nov 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

“Terakhir Peringatan Hari Puisi Indonesia yang harusnya puncak acara 26 Juli ternyata sampai sekarang belum ada kepastian dilaksanakan kapan karena Jakarta masih diberlakukan PSBB dan sebagainya,” jelasnya.
Dia juga berpendapat, kegiatan sastra idealnya bisa dilaksanakan tidak hanya bersifat nasional, tetapi diharapkan dapat dilaksanakan di tingkat lebih bawah lagi baik kabupaten hingga komunitas-komunitas sastra.
Gerakan sastra yang dilaksanakan di tingkat daerah hingga level komunitas dinilai efektif dalam menampung, mengembangkan dan akhirnya dapat mendongkrak kuantitas dan kualitas karya sastra dari para peminat sastra.
“Dengan seperti kegiatan (Di Desa Berpuisi) ini, sastra akan semakin membumi. Mereka semakin terayomi, terlindungi dan terarahkan menuju kualitas yang lebih
baik. Riilnya ketika kumpul seperti ini, kita menjadi tahu bahwa misalkan karya mereka sudah cukup banyak, namun kualitasnya perlu ditingkatkan, kita juga perlu festival sastra, bikin antologi bersama dan sebagainya,” jelas penyair asal Jakarta yang telah malang melintang sebagai inisiator, penggagas dan penggerak berbagai even sastra dan literasi berskala nasional dan daerah ini.
Sementara itu penyair asal Sulawesi Selatan, Badarudin Amir mengatakan, geliat sastra daerah dan komunitas saat ini terbilang cukup bagus. Ia mencontohkan di wilayahnya telah beberapa kali even sastra yang mengangkat dan berbasis dari kekayaaan tradisi lokal.
Hal ini pun cukup efektif untuk mendorong dan menampung minat bersastra dari warga daerah dan komunitas sastra yang tak mungkin seluruhnya tertampung dalam even sastra tingkat nasional yang terbatas.
- Penulis: puskapik