3 Penyair Nasional, Bumikan Sastra di Kracak, Ajibarang, Banyumas
- calendar_month Ming, 8 Nov 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Banyumas – Di tengah sepinya kegiatan sastra tingkat nasional akibat pandemi, kehadiran berbagai kegiatan sastra dan literasi di tingkat daerah hingga komunitas menjadi sarana efektif untuk mendorong perlindungan dan pengembangan sastra dari pinggiran.
Itu disampaikan tiga penyair nasional, Bambang Widiatmoko, Tri Astoto Kodarie dan Badarudin Amir saat acara sastra bertajuk ‘Di Desa Berpuisi’ yang diinisiasi oleh Komunitas Orang Pinggiran Indonesia (KOPI) di rumah Presiden Geguritan, Wanto Tirta Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas 7 November 2020 malam.
Dalam acara tersebut diluncurkan tiga buku puisi, Mubeng Beteng karya Bambang Widiatmoko, Tarian Pembawa Angin karya Tri Astoto Kodarie dan Di Desa Berpuisi antologi tiga penyair dan KOPI. Selain juga meluncurkan buku dan pembacaan puisi bersama, mereka juga berbagi pengalaman saat mengikuti Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) III di Jakarta pekan lalu.
Bambang Widiatmoko mengapresiasi sejumlah kegiatan sastra yang dilaksanakan dari tingkat nasional, daerah dan hingga komunitas sastra di wilayah pelosok desa. Pasalnya di tengah pandemi saat ini tidak seluruh agenda sastra dapat terselenggaranya momen-momen literasi dan sastra di tingkat komunitas dengan tatap muka langsung di masa pandemi terbilang menjadi suatu kemewahan
dan keistimewaan tersendiri,” katanya
Menurutnya banyak acara yang lain gagal karena dinilai tak aman secara kesehatan, seperti contohnya Borobudur Festival terpaksa dilaksanakan daring, kemudian
Festival Bintan, Kepulauan Riau.
- Penulis: puskapik