Unik, di Pemalang, Sarapan Serabi Dipadu Tempe Goreng
- calendar_month Sab, 24 Okt 2020

Rohayah (50) penjual Serabi Tempe di Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.FOTO/PUSKAPIK/ERIKO GARDA DEMOKRASI

Baik serabi maupun Tempe, harganya relatif murah, satuannya hanya 500 Rupiah. Sehari, Rohaya dan Kusnaedi bisa menghabiskan lebih dari 7 Kilogram tepung beras dan 15 bungkus tempe.
“Sehari hasilnya ya enggak mesti, kadang Rp 350.000, kadang juga Rp 250.000.†ungkap Rohayah.
Untuk mempertahankan cita rasa tradisional, gorengan pelengkap serabi dimasak menggunakan tungku kayu bakar. Selain itu, menurut Kusnaedi, memasak dengan kayu bakar juga menghemat biaya.
“Pakainya kayu kopi, dari kebun saya sendiri. Desa sini kan juga penghasil kopi, banyak kebun kopi,†kata Kusnaedi.
Diakui Imron, warga setempat, yang saat itu tengah menunggu serabi tempe dimasak. Ia sering membeli serabi tempe ini untuk sarapan serta suguhan tamu.
“Kadang kalau tengah malem lagi kumpul-kumpul sama teman ya makannya ini, buat cemilan ngobrol. Kalau pagi buat sarapan, enaknya sambil minum teh anget,†tutur Imron.
Meski saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun Rohaya dan Kusnaedi mengaku, pandemi tak berdampak buruk kepada usahanya.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
Editor : Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik