Cerita 2 Syarat Pembangunan Masjid Agung Pemalang
- calendar_month Sen, 19 Okt 2020

Setelah ketemu, masalahpun tidak berhenti di situ. Pekerja penggali sumur dan warga setempat enggan mengerjakan penggalian sumur tua tersebut karena takut. Sumur tua itu baru ditemukan di kedalaman 3,5 meter.
“Nggak ada yang berani tukangnya, sampai akhirnya saya minta bantuan keluarga saya dari Pedurungan, Taman, “kata Muntoha.
Singkat cerita, sumurpun digali, setelah beberapa meter menuju sumber air, tiba-tiba semua pekerja keluar dengan terburu-buru. Muntoha yang mengawasipun kaget, lalu bertanya kepada mereka.
“Saya tanya katanya ada suara, ‘aja jero-jero ngko ambruk’, “ucap Muntoha menirukan jawaban mereka.
Di dalam sumur tua tersebut terdapat batu persegi yang lumayan besar. Batu tersebut rencananya akan dihancurkan untuk diangkat. Namun Muntoha mendapat saran dari seseorang yang dipercayai, agar tidak memindahkan batu itu karena dipercaya batu itu berfungsi sebagai penjernih air baik saat musim hujan atau kemarau.
Selain sumur, Muntoha juga menceritakan keanehan saat perobohan menara masjid.
“Menara mau dirobohkan, namun saat ketiga pilar sudah dipotong menyisakan satu pilar, meskipun sudah ditarik menggunakan alat berat tetapi tidak bisa roboh sampai kawat seling yang buat narik putus. Akhirnya saya mengajak saudara yang juga keturunan Mbah Kalam untuk berdoa dan bertawasul disekitar menara masjid yang akan dirobohkan itu. Esok harinya tetap tidak bisa roboh, saya di lokasi terus memantau dan mengawasi, sampai akhirnya saya beranjak pergi karena ada agenda keluar kota, selang beberapa langkah meninggalkan masjid menara itu tiba-tiba roboh, “ungkapnya.
- Penulis: puskapik