Ratusan Taekwondoin Kabupaten Pekalongan Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pengurus Kabupaten Taekwondo Indonesia (Pengkab TI) Kabupaten Pekalongan melaksanakan ujian kenaikan tingkat (UKT) di Internasional Batik Center (IBC) Wiradesa, Minggu, 11 Oktober 2020.

Khoirul Huda, The Founding of Pekalongan Taekwondo Asociation mengatakan, ada 233 taekwondoin se-Kabupaten Pekalongan yang mengikuti ujian kenaikan tingkay dari mulai usia 5 tahun sampai mahasiswa. “Ini merupakan UKT periode ke-3, yang kami gelar tahun ini, rata-rata mereka telah berlatih selama 4 bulan untuk bisa mengikuti UKT, mereka juga sudah memiliki kompetensi yang disyaratkan sesuai dengan tingkatannya,” katanya.

“UKT bukan semata-mata pergantian sabuk dan kenaikan tingkat, akan tetapi yang terpenting adalah silaturahmi antara sesama para atlet taekwondo,” katanya.

Menurutnya, bagi taekwondoin yang lulus dan layak dapat sabuk, hal itu merupakan sebuah pengakuan dari pengkab atas ketekunan selama ikuti program latihan. “Saya ingatkan semakin tinggi sabuknya, semakin besar tanggung jawabnya,” kata Huda.

Ujian kali ini, lanjutnya, menerapkan protokol kesehatan ketat karena dilaksanakan dalam masa pandemi covid 19. “Saya berharap UKT ini tidak sekedar membekali kemampuan beladiri kepada anak didik, tapi juga bisa menjaga dan meningkatkan imunitas sebagai salah satu cara agar terhindar dari Covid-19,” katanya.

Sementara itu, penguji dari Pengurus Taekwondo Propinsi Jawa Tengah, Sulis Lee menuturkan, karena di masa pandemi, UKT banyak yang mengalami penurunan, tapi di Kabupaten Pekalongan masih tergolong cukup bagus karena diikuti 75-80% peserta. “Di kota lain penurunan sampai 50% karena adanya pandemi, bahkan ada juga yang belum melakukan latihan sama sekali. Namun saat ini sudah ada imbauan dari Pengprov untuk memulai latihan lagi,” katanya.

Sulis Lee mengungkapkan teknik latihan dan pertandingan merupakan materi yang diujikan dalam pelaksanaan UKT. Seperti, kuda-kuda dan gerakan tehnik dasar melungkupi, pukulan, tendangan dan tangkisan. “Ada tiga hal yang perlu diperhatikan bersama, yakni kuantitas yang banyak akan memunculkan kualitas, yang kedua peran pelatih yang profesional dan yang ketiga yakni campur tangan pemerintah dalam menyediakan saran dan prasarana,” katanya.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!