Menko PMK: Banyak Dokter Meninggal Kelelahan Tangani COVID-19

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Brebes – Faktor kelelahan dan kurangnya kepatuhan SOP, memicu tingginya angka kematian tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di Indonesia.

Tingginya tingkat mortalitas atau kematian diungkapkan oleh Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy kepada wartawan saat berkunjung ke RSUD Brebes, Rabu 30 September 2020 siang.

“Di Indonesia tingkat kematian nakes cukup tinggi meskipun masih jauh di bawah Rusia. Di Indonesia jumlah nakes yang meninggal sekitar 100 orang, sedangkan di Rusia sudah mencapai 500 orang,” ungkap Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Kepada para tenaga medis di seluruh Indonesia, Muhadjir berpesan agar mengutamakan keselamatan diri. Hal ini agar kasus kematian nakes tidak semakin bertambah.

“Saya berpesan kepada para direktur rumah sakit dan tenaga kesehatan supaya lebih mengutamakan keselamatan diri, baru ngurusi pasien. Karena kalau nakesnya tidak selamat maka tidak bisa menyelamatkan pasien,” tandas Menko PMK.

Dalam menjalankan tugas, tenaga kesehatan juga diingatkan untuk selalu mematuhi SOP dan jangan melonggarkan penggunaan APD. Tujuannya untuk menjamin kesehatan para tenaga medis yang menangani pasien corona.

“Makanya saya datang ke sini membawa bantuan APD dan masker untuk membantu penanganan corona di rumah sakit,” kata Menko PMK melanjutkan.

Faktor lain yang menjadi penyebab tingginya angka kematian nakes adalah kelelahan. Tenaga medis baik dokter maupun lainnya terlalu keras dalam bekerja sehingga imun tubuh menjadi turun. Kondisi ini yang menyebabkan mudah terinfeksi virus.

“Dokter yang profesional memiliki panggilan jiwa yang kuat sehingga kadang melupakan keselamatan diri. Sekali lagi kami ingatkan untuk mengutamakan keselamatan diri sendiri,” seru Muhadjir.

Kontributor : Fahri Latief
Editor : Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!