Kelangkaan Pupuk di Pemalang Terjawab, Ini Penjelasannya
- calendar_month Rab, 16 Sep 2020

Demo petani Pemalang di DPRD, Rabu 16 September 2020.FOTO/PUSKAPIK/DEDI MUHSONI

PUSKAPIK.COM,Pemalang- Kelangkaan pupuk di tingkat petani yang selama ini terjadi Kabupaten Pemalang akhirnya terjawab setelah ratusan petani melakukan unjukrasa di Gedung DPRD Pemalang, Rabu 16 September 2020.
Menggunakan mesin traktor sawah di bawah mobil komando Ketua IP3A Andi Rustono, mereka menggelar aksi unjuk rasa terkait kelangkaan pupuk di tingkat petani. Di bawah terik matahari, massa diterima oleh Ketua DPRD Pemalang Agus Sukoco, dan Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang.
Dalam orasinya, Andi Rustono menyebut, kelangkaan pupuk merupakan tanggung jawab pemerintah karena saat ini petani masih mengandalkan pupuk bersubsidi. Oleh karena itu dirinya mengajak duduk bersama untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Cegahlah sedini mungkin dan segera selesaikan masalah ini, karena nasi yang anda makan adalah keringat para petani,” tegas Andi.
Sekitar 30 menit orasi berjalan, perwakilan para petani itu akhirnya diizinkan masuk dalam ruang rapat paripurna DPRD. Selain Dinas Pertanian dan DPRD, hadir juga para distributor dan perwakilan merk pupuk untuk mendengarkan tuntutannya.
Kepala Bagian Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Sukardi menjawab, permasalahan kelangkaan pupuk di tingkat petani ada banyak hal, diantaranya ketersediaan stok pupuk dan pemborosan petani dalam memberikan pupuk pada tanaman.
Dijelaskan Sukardi, stok pupuk subsidi di Kabupaten Pemalang hanya 19 ribu ton. Padahal kebutuhan petani mencapai 36 ribu ton. Sehingga dalam persoalan itu, perlu adanya penambahan 7 ton agar kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi.
- Penulis: puskapik