‘Menilik’ Potensi Kekuatan Emak-emak dalam Perekonomian Pemalang
- calendar_month Sab, 12 Sep 2020


Oleh: Ma’mun Aminudin S.ST*
Berangkat dari refleksi kondisi perekonomian tahun 2019, Pemalang menempati posisi kedua tingkat kemiskinan tertinggi di Karesidenan Pekalongan dengan jumlah penduduk miskin mencapai 200,7 ribu jiwa. Angka tersebut sekitar 15,47 persen dari total penduduk di Kabupaten Pemalang. Persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pemalang dari tahun ke tahun memang cenderung mengalami penurunan. Namun demikian penurunan tersebut belum mampu menggeser posisi Pemalang sebagai kabupaten dengan jumlah kemiskinan terbanyak.
Dalam film pendek berjudul “Tilikâ€, ditampilkan betapa ampuhnya kekuatan emak-emak, seakan tidak ada yang bisa menghalangi ketika emak-emak sudah bertindak. Dalam konsep ketenagakerjaan BPS, kelompok emak-emak yang notabene adalah ibu rumah tangga ini adalah mereka perempuan di usia produktif (15-64 tahun) yang hanya mengurus rumah tangga dan tidak bekerja. Bisa dibilang, kelompok ini tidak memberikan peran dalam perekonomian. Di Kabupaten Pemalang, kelompok emak-emak ibu rumah tangga ini mencapai 200,6 ribu jiwa. Bisakah Anda bayangkan seberapa ampuh kekuatan emak-emak apabila mereka turut aktif dalam perekonomian Kabupaten Pemalang?
Potret Kemiskinan
Melihat kemiskinan sangatlah kompleks karena kemiskinan sangatlah dinamis. Penghitungan Kemiskinan sendiri dilakukan oleh BPS setiap setahun sekali untuk level Kabupaten dan dua kali untuk level provinsi. BPS menghitung kemiskinan dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (Basic Needs Approach).
- Penulis: puskapik