Gawat! di Kota Tegal 28 Orang Positif Covid-19

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Tegal – Setelah selama dua bulan berstatus hijau  dan zero Covid-19, Pemerintah Kota Tegal akhirnya mengakui kembali terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan.

“Per hari ini ada 28 orang suspect positif Covid-19,” ungkap Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi dalam Konferensi Pers yang digelar di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balai Kota Tegal, Jumat sore, 7 Agustus 2020.

Jumadi merinci, berdasarkan hasil swab massal yang dilakukan, dari 28 orang yang dinyatakan positif tersebut 14 orang merupakan warga Kota Tegal, 9 orang berasal dari Kabupaten Tegal, 1 orang dari Kabupaten Brebes, 2 orang berasal dari Jakarta, orang dari Bandung dan 1 orang dari Temanggung.

“Artinya hasil swab kemarin bukan hanya orang Tegal tetapi hampir rata,” kata Jumadi

Jumadi kembali merinci, dari 28 orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut didominasi kalangan tenaga kesehatan, yakni 5 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 8 orang perawat, 1 perawat gigi, 1 petugas gizi, 1 petugas laboratorium, 2 petugas farmasi, 2 tenaga administrasi, 5 bidan dan 1 jemaah gereja.

“Sampai hari ini, karena melihat perkembangan yang luar biasa itu, makanya kita melakukan swab hampir 779 orang kita tes dari tanggal 30 Juli sampai 6 Agustus 2020,” terang Jumadi.

Dari uji swab terhadap 779 orang itu, lanjut Jumadi, hasilnya positif 28, negatif 418 dan yang belum keluar hasilnya sebanyak 335.

Ditanya apakah secara otomatis Kota Tegal akan berubah menjadi zona merah dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 ini, Jumadi mengatakan masalah zonasi akan ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Namun, pihaknya akan mengikuti apa saja yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Kalau terkait dengan zonasi tentu saja bukan pemerintah Kota (Tegal) yang menetapkan,” ujar Jumadi.

Jumadi juga menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan PSBB tahap kedua meski terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Alasannya, Pemerintah Kota Tegal tidak bisa membiarkan ekonomi terpuruk. Jumadi mengungkapkan, pada kwartal kedua tahun 2020 pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal minus 5,23 persen.

“Tidak ada. Pemerintah Kota (Tegal) akan tetap seperti ini. Melanjutkan program-programnya,” kata Jumadi

Kontributor : Wijayanto
Editor : Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!