New Normal, Produksi Sarung Batik Pekalongan Kembali Bergeliat
- calendar_month Sab, 18 Jul 2020

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengunjungi salah satu pemilik rumah produksi sarung batik khas Kota Pekalongan milik Mastur, yang berlokasikan di Pringlangu Gg 8, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Sabtu, 18 Juli 2020. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Sejak adanya pelonggaran di masa adaptasi kebiasaan baru, aktivitas produksi batik Pekalongan, khususnya sarung batik kembali menggeliat. Dengan mengendarai vespa, Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengunjungi salah satu pemilik rumah produksi sarung batik khas Kota Pekalongan milik Mastur, yang berlokasikan di Pringlangu Gg 8, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Sabtu, 18 Juli 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Saelany berdialog dengan para pekerja di rumah produksi sarung batik tersebut serta mencoba mempraktikkan pembuatan sarung cap berbahan kain primis.
Saelany mengungkapkan, sejak diluncurkannya sarung batik pada momentum HUT ke-112 Kota Pekalongan pada 2018 menunjukkan perkembangan yang luar biasa, di mana pamor sarung batik dapat kembali menggeliat di Kota Pekalongan. Menurut Saelany, sarung batik juga sebagai bagian dari upaya Pemkot Pekalongan untuk mempertahankan predikat Kota Kreatif yang diberikan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang disandang Kota Pekalongan.
Pemerintah Kota Pekalongan sendiri telah menggagas pemakaian sarung batik tersebut sejak 2018. Memakai sarung batik merupakan budaya masyarakat Pekalongan tempo dulu serta tradisi yang harus terus dihidupkan dari generasi ke generasi. Dalam perjalanannya, dengan di-launching sarung batik ini berdampak luar biasa untuk perekonomian Kota Pekalongan.
“Memang ini ada siklusnya ketika awal di-launching sarung batik ini booming luar biasa pesanan-pesanannya dari luar daerah. Namun, ketika adanya pandemi corona sedikit agak lesu karena para pengrajin sempat vakum berjualan beberapa bulan. Tapi sekarang alhamdulillah dengan adanya kelonggaran dan tetap patuhi protokol kesehatan, penjualan sarung batik Pekalongan mulai bangkit kembali dan mengalami peningkatan, terlebih lagi sudah dimulainya aktivitas belajar para santri di pondok,” kata Saelany.
- Penulis: puskapik