Memprihatinkan, Sepasang Lansia Miskin, Tidur Bareng Ayam

FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Sepasang kakek-nenek miskin di Pekalongan, hidup memprihatinkan, rumah rusak dan tak layak, juga tidur bareng dengan ayam dan kelinci. Untuk bertahan hidup hanya mengandalkan hasil kerja serabutan dan bantuan tetangga.

Bantuan yang dijanjikan dari pemerintah propinsi , tidak kunjung datang sehingga semakin menyulitkan pada saat pandemi Covid- 19 seperti sekarang ini.

Mbah Deman dan Mbah Wasri warga desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, kondisinya mengenaskan. Rumah berdinding bambu dan beralas tanah di tengah kampung ini tak layak huni. Bangunan sebagian besar rusak, lapuk, bocor bahkan rawan roboh.

Mereka tinggal tempat ini yang juga digunakan untuk kandang ayam, bebek, dan burung dara. Tak ada barang berharga di dalam rumah, dapur juga tak ada sisa makanan serta kondisi tempat tidur juga kumuh.

“Saya sudah tiga tahun menempati rumah ini, namun tak bisa memperbaiki rumah yang rusak ini karena karena tak ada biaya. Untuk makan dan kebutuhan sehari- hari bekerja buruh tani namun saya sering sakit, sehingga tidak cukup. Bantuan dari pemerintah baru dapat sembako kemarin menjelang Lebaran saja, sebelumnya tidak pernah mendapat bantuan apapun, “jelas mbah Deman, Rabu 27 Mei 2020.

Meski kondisinya memprihatinkan, selama ini belum tercatat menjadi program keluarga harapan atau PKH, tak ada Kartu Indonesia Sehat atau KIS juga tidak mendapat bantuan pangan non tunai , BPNT dan lainnya .

Bahkan, bantuan yang dijanjikan datang dari propinsi belum juga terealisasi. Namun kondisi tersebut tidak membuat kedua lansia ini putus asa untuk hidup. Guna bertahan hidup, dirinya menjadi buruh tanam padi dan sering dibantu tetangga juga dermawan.

“Setiap hari yang bekerja saya menjadi buruh tani ,sedangkan suami saya hanya bisa di rumah, karena sedang sakit sesak nafas. Untuk berobat tidak ada uang dan persediaan makanan juga sering habis,” jelas mbah Wasri.

Camat Kesesi, Ajid Suryo Pratono, menyebutkan data untuk warga miskin seperti mbah Deman dan mbah Wasri ini sudah disampaikan baik ke dinas sosial kabupaten juga propinsi dan pusat.

“ Selama pandemi covid, warga ini sebenarnya terdata mendapat bantuan, namun belum tersalurkan. Untuk semantara dibantu menggunakan dana perluasan sembako dari kabupatan, mengenai PKH ,KIS sudah diusulkan namun memang belum ada kejelasan,” jelas Ajid.

Kondisi ini sangat ironis dan membuat berbagai pihak prihatin. Sebabai bentuk kepedulian, dua orang anggota DPR D kabupaten Pekalongan, Candra Saputra dan Shinanta Previta Anggraeni, berkunjung ke rumah reyot ini .

“Kami ke sini meninjau langsung kondisi kakek nenek ini dan memberikan bantuan untuk meringankan beban. Kami minta pemerntah bisa memperbaharui atau up date data sehingga warga miskin yang tak dapat bantuan seperti ini bisa ditanggulangi,” jelas Candra Saputra.

Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!